Emulsifier

Kamis, 07 Juli 2022 - 22:29

Pada dasarnya ragi dan emulsifier merupakan bahan-bahan yang sering digunakan untuk membuat berbagai macam olahan makanan. Akan tetapi kedua bahan ini secara umum mempunyai beragam perbedaan. Apakah perbedaan ragi dan emulsifier itu? Berikut deretan perbedaan yang perlu Anda ketahui. Fungsi Perbedaan ragi dan emulsifier yang pertama yaitu ada pada fungsinya. Pada dasarnya, ragi berfungsi untuk salah satu sumber pematang pada sebuah adonan. Hal ini diberikan karena adanya reaksi dalam kandungan ragi yang bisa menghasilkan alkohol dan asam protein pada tepung terigu. Selain itu, kandungan secara fisik dapat memberikan peregangan pada kandungan protein di dalam tepung terigu. Sedangkan pada emulsifier fungsi utamanya yaitu untuk memberikan penguatan pada beberapa bahan dari kue seperti telur, minyak, cokelat dan bahan-bahan yang lainnya. Sehingga, dengan bercampurnya seluruh bahan tersebut dapat memberikan stabilitas pada adonan. Selain itu juga dapat membantu retensi dan aerasi air yang seragam, dengan demikian dapat memberikan hasil kue menjadi lebih maksimal. Baca juga:  5 Bahan Alternatif Pengganti Emulsifier Kandungan Pada dasarnya emulsifier mengandung beberapa bahan yang bisa mengabsorbsi antara minyak dan air. Kandungan yang ada di dalam emulsifier tersebut yaitu koloid hidrofil. Kandungan tersebut dapat membentuk lapisan multimolekuler di area global terdispersi. Sehingga minyak dan air di dalam adonan bisa menyatu dengan baik, dengan demikian emulsifier dapat memberikan hasil adonan yang lebih lembut dan juga gurih. Berbeda dengan ragi, jika kandungan yang ada di dalam ragi yaitu berupa bakteri dan fungi. Misalnya Rhizopus, Amylomyces, Lactobacillus dan bakteri yang lainnya. Bakteri tersebut merupakan jenis bakteri dan jamur yang bisa melakukan fermentasi terhadap makanan dengan baik. Cara Kerja Cara kerja pada kedua bahan ini tentu mempunyai perbedaan. Pada emulsifier tujuan utamanya untuk menyatukan lemak dan air di dalam adonan kue. Hal ini ditunjukkan dengan sifat emulsi yang cenderung hidrofilik dan lipofilik. Dengan demikian sifat tersebut dapat diartikan bahwa sama-sama menyukai air dan lemak di suatu kondisi yang sama. Sehingga dapat memungkinkan kedua bahan tersebut dapat menyatu dengan baik pada sebuah adonan kue. Jika dibandingkan dengan ragi, pada dasarnya ragi bertugas untuk mengubah komponen yang ada di dalam karbohidrat menjadi karbondioksida. Dengan karbondioksida inilah yang bisa membuat adonan kue menjadi mengembang. Hasil yang Diberikan Kue atau olahan makanan yang dilengkapi dengan ragi kebanyakan mengandung alkohol, misalnya pada tape, bir dan acar. Hal tersebut dihasilkan dari fermentasi yang telah terjadi pada saat proses pembuatan makanan dan minuman tersebut. Sedangkan olahan bahan makanan yang dilengkapi dengan emulsifier, dapat memberikan kestabilan bentuk pada saat proses pemanggangan. Hal ini karena kandungan lemak atau minyak seperti pada mentega, dapat bercampur bersama air dengan baik. Selain itu juga dapat memberikan hasil olahan makanan menjadi bertekstur lebih halus. Cara Penyimpanan Perbedaan ragi dan emulsifier   yang terakhir ada pada cara penyimpanannya. Jika pada emulsifier, alangkah baiknya disimpan di dalam lemari pendingin. Apabila pada ragi, bentuk penyimpanannya menggunakan wadah yang cenderung lebih kedap terhadap udara. Baca juga:  Yuk Cari Tahu Apa Saja Manfaat Sorbitol Sebagai Pemanis Buatan Untuk bisa memberikan ketahanan ragi menjadi lebih lama, penyimpanannya bisa dilakukan dengan meletakkannya di dalam  freezer . Menyimpan ragi di dalam  freezer  dapat menghasilkan ragi tahan hingga 6 bulan lamanya.  Itulah beberapa perbedaan ragi dan emulsifier yang perlu untuk Anda ketahui. Tentunya hal ini sangat berguna untuk Anda supaya tidak sampai salah dalam menggunakan bahan tambahan pada saat mengolah makanan. Kedua bahan ini bisa Anda peroleh dengan cara yang lebih mudah melalui PT Global Solusi Ingredia. Di sana Anda bisa mendapatkan berbagai macam bahan-bahan pendukung pada industri Anda. Bahkan perusahaan ini tidak hanya menyediakan kebutuhan bahan pangan saja, melainkan juga menyediakan berbagai jenis bahan non pangan yang dapat menunjang kebutuhan industri yang Anda miliki.

Kamis, 07 Juli 2022 - 22:25

Terdapat banyak sekali alternatif pengganti Emulsifier, umumnya emulsifier ini terbuat dari hewan, tumbuhan, serta bahan sintetis. Biasanya, emulsifier digunakan sebagai bahan tambahan pada saat membuat olahan makanan seperti mayonaise dan es krim. Lalu, apa saja alternatif yang bisa digunakan untuk mengganti emulsifier ini? Berikut diantaranya! Transglutaminase Transglutaminase merupakan salah satu enzim yang dapat mengkatalisis dalam pembentukan ikatan isopeptida. Ikatan tersebut dibentuk antara glutamin dan juga asam amino. Transglutaminase atau yang biasa disebut dengan TGase ini biasanya diproduksi secara komersial melalui fermentasi tradisional. Bakteri yang digunakan yaitu mikroorganisme Streptoverticillium mobaraense. Karena bahan ini bersifat Ca 2+  yang independent, maka pada proses pengaktifannya tidak memerlukan kofaktor yang khusus. Baca juga:  Industri Bahan Makanan Fungsional Termodifikasi Lecithin Bahan  alternatif pengganti emulsifier  yang kedua yaitu Lecithin. Bahan ini terbuat dari kedelai yang mengandung beberapa zat yang bisa melembapkan serta meningkatkan tekstur pada makanan. Zat yang terkandung di dalamnya yaitu bersifat lipofilik dan juga hidrofilik. Kedua bahan tersebut sama-sama bisa tersuspensi menjadi lemak dan air dalam waktu yang bersamaan. Kemampuan untuk memadukan lemak dan air lah yang membuat Lecithin ini dapat bersifat sebagai pengemulsi. Dikarenakan kandungan pada adonan kue terdapat campuran minyak dalam air. Maka adonan yang ditambahkan dengan bahan ini akan sama seperti ditambahkan emulsifier. Apabila ingin menggunakan Lesitin dengan berbasis telur, Anda bisa menambahkan kuning telur secara satu per satu ke dalam campuran mentega dan gula. Kemudian, Anda bisa mengocoknya secara konstan sehingga adonan tercampur rata. Bahan Lecithin yang khusus digunakan untuk olahan makanan panggang biasanya berbentuk cair. Akan tetapi ada juga Lecithin yang berbentuk butiran-butiran. Hydrocolloids Hydrocolloids ini biasa disebut dengan istilah gum. Gum adalah bahan polimer b hidrofilik yang bisa terbuat dari bahan hewani, nabati, mikroba maupun bahan sintetis. Bahan ini hadir secara alami ketika digunakan untuk membuat olahan masakan. Bahkan bahan ini juga dapat digunakan sebagai bahan tambahan untuk mengontrol sifat fungsional yang ada pada bahan makanan berair. Gum akan memberikan penebalan, mengikat serta memberikan tekstur kental pada adonan hingga membentuk layaknya gel. Guar Gum Bahan alternatif pengganti emulsifier lainnya yaitu Guar gum. Bahan ini merupakan hidrokolik non-ionik yang bisa larut di dalam air dingin. Bahan ini menjadi salah satu alternatif yang bisa memberikan penebalan pada adonan makanan, namun dengan biaya yang lebih hemat. Karena harga Guar gum ini cenderung lebih murah, maka di dalam sebuah industri, biasanya menggunakan bahan ini untuk memberikan tekstur adonan yang lebih kental. Baca juga:  Emulsifier Alami? Ada Kok, Cek di Sini Plant Protein Protein merupakan salah satu bahan emulsifier yang berperan penting di dalam proses emulsi makanan. Hal ini dikarenakan sifat permukaannya dapat bertindak sebagai pengemulsi dengan membentuk film atau kulit pada area tetesan minyak. Oleh karena itu, bahan ini dapat mencegah perubahan struktural seperti pembentukan, sedimentasi dan perpaduan. Baik itu ekstrak protein kedelai maupun isolate protein kedelai, keduanya sama-sama bisa berfungsi sebagai pengemulsi yang baik. Nah, itulah beberapa bahan alternatif pengganti emulsifier yang bisa Anda gunakan untuk menciptakan olahan makanan menjadi lebih lembut. Apabila Anda bingung untuk bisa menemukan pengganti emulsifier ini. Anda bisa mendapatkannya di PT Global Solusi Ingredia, perusahaan ini menyediakan banyak sekali berbagai macam bahan pengganti emulsifier. Bahkan Anda juga bisa menemukan berbagai macam bahan-bahan kebutuhan industri pangan maupun non pangan.

Minggu, 03 Juli 2022 - 23:31

Secara umum emulsifier adalah bentuk senyawa yang dapat menurunkan tegangan permukaan di antara udara dan cairan yang ada di dalam suatu sistem makanan. Emulsifier sendiri dapat diperoleh dari bahan-bahan alami. Apa saja emulsi alami tersebut? Simak ulasan berikut. Telur Jenis emulsifier yang pertama yaitu telur. Telur merupakan salah satu jenis bahan pangan yang mengandung fosfolipid dan juga lipoprotein, misalnya seperti lesitin atau biasa dikenal dengan sebutan misel. Struktur ini dapat memberikan proses emulsi dapat bekerja dengan baik. Keuntungan dari menggunakan telur sebagai emulsifier adalah mudah ditemukan serta mempunyai harga yang lebih ekonomis. Selain itu, apabila menggunakan bahan ini, Anda bisa menakar sesuai dengan kebutuhan. Bahkan di dalam proses pengocokan, hanya diperlukan waktu yang lebih singkat untuk bisa mengembang, dibandingkan dengan bahan yang lainnya. Baca juga:  Daftar Pengatur Keasaman yang Aman Lolos BPOM Kedelai Kedelai merupakan bahan pangan yang mempunyai jumlah nilai gizi yang tergolong cukup tinggi. Diantara jenis kacang-kacangan, kedelai merupakan salah satu jenis yang mempunyai sumber vitamin dan juga protein yang paling baik. Selain itu, di dalam kacang ini, terdapat kandungan minyak dan air yang tergolong cukup tinggi. Kedua hal ini apabila digabungkan, akan membentuk sebuah zat yang bernama lecithin. Lecithin inilah yang kemudian diekstrak untuk menjadi bahan pengemulsi yang bisa Anda gunakan untuk membuat berbagai macam olahan pangan. Tepung Kanji Jenis yang ketiga pada emulsifier adalah tepung kanji. Tepung jenis ini, merupakan salah satu pengemulsi yang mempunyai kualitas sangat bagus untuk bisa mengemulsi makanan. Sifat-sifat yang dimiliki pada tepung ini hampir mirip dengan tepung sagu, sehingga penggunaan kedua jenis tepung ini dapat dijadikan sebagai pengemulsi. Menggunakan tepung kanji ini dapat memberikan tekstur bahan yang lebih lunak pada zat terdispersi. Selain itu, bahan ini juga dapat menghasilkan butiran-butiran halus yang dapat menyatu pada saat terdispersi. Bahkan jenis tepung ini juga sering dimanfaatkan sebagai alat perekat pada sebuah makanan. Susu Bubuk Susu bubuk merupakan jenis susu yang dibuat dari susu kering yang solid. Susu ini mempunyai jangka waktu penyimpanan lebih lama dibandingkan dengan susu cair. Selain dapat memberikan pelengkap pada gizi manusia, susu bubuk ini juga dapat digunakan sebagai pengemulsi suatu olahan bahan pangan. Bahkan hasil yang diberikan juga sangat bagus, baik itu dari segi tekstur, ukuran dispersi maupun kemantapan emulsi. Hal ini dikarenakan, pada susu bubuk mempunyai daya tarik ikat pada air lebih kuat. Sehingga susu bubuk dapat membantu proses dispersi minyak dalam air. Gelatin Jenis lainnya pada emulsifier adalah gelatin. Bahan ini merupakan salah satu jenis protein yang telah dilakukan ekstraksi dari jaringan kolagen pada tulang, kulit maupun ligament pada hewan. Nilai gizi yang dimiliki oleh bahan ini cenderung lebih tinggi, terutama pada kadar protein khususnya asam amino. Selain dapat digunakan sebagai pengemulsi, gelatin ini juga dapat digunakan sebagai pemerkaya gizi, pengendap dan juga pengikat berbagai unsur yang ada di dalam makanan. Baca juga:  Cari Tahu Perbedaan Margarin dan Mentega Berikut Ini Itulah beberapa jenis dari emulsifier alami. Pada dasarnya emulsifier adalah salah satu zat yang berfungsi untuk menjaga kestabilan emulsi minyak dan air. Biasanya emulsi ini digunakan untuk membuat roti, biskuit, sereal dan yang lain sebagainya. Meskipun emulsifier alami tersedia di alam, tetapi kinerjanya tidak semaksimal emulsifier buatan. Penggunaan emulsifier buatan juga tidak menimbulkan efek buruk asal tidak lebih dari takaran yang disarankan. Nah, jika Anda membutuhkan emulsifier untuk produk makanan, maka percayakan pada produk dari GSI. Global Solusi Ingredia merupakan perusahaan bahan makanan dan bahan makanan fungsional terbaik di Indonesia dan Malaysia. Perusahaan ini sudah dipercaya sejak lama untuk memenuhi kebutuhan bahan makanan bagi perusahaan dalam negeri hingga internasional.

Sabtu, 02 Juli 2022 - 22:41

Emulsifier merupakan salah satu bahan makanan yang harus dimiliki oleh pengusaha kue, roti, es krim, dan sebagainya. Di antara sekian banyak jenis emulsifier yang beredar di pasaran, salah satu yang sangat direkomendasikan adalah Glomul PGPR850. Bahan pengemulsi ini merupakan produksi dari GSI atau Global Solusi Ingredia. Lantas, apa itu Glomul PGPR850? Mari membahasnya lebih lanjut pada ulasan di bawah ini! Apa Itu Glomul PGPR850? Dalam dunia baking, emulsifier merupakan bahan yang sangat penting untuk digunakan. Pasalnya, bahan ini mampu membuat adonan jadi lebih lembut, empuk, dan mengembang dengan baik. Namun, untuk memeroleh manfaat tersebut, Anda perlu menggunakan pengemulsi yang berkualitas baik. PGPR merupakan akronim dari polyglycerol polyricinoleate yang merupakan pengemulsi bahan makanan yang bisa dipakai untuk memodifikasi karakteristik reologis yang berbahan dasar cokelat batang. PGPR terbuat dari asam lemak dan gliserol (dari kedelai minyak atau biji jarak). Jenis pengemulsi yang satu ini juga digunakan pada cokelat dan fungsinya untuk meminimalisir penggunaan cocoa butter yang harganya mahal. Secara tidak langsung, penggunaan bahan ini bisa mengurangi biaya produksi. Meski begitu, kelembutan dan konsistensi dari emulsifier yang satu ini jika diaplikasikan pada cokelat hampir sama dengan cocoa butter. Salah satu produk dari Global Solusi Ingredia adalah Glomul PGPR850. Nah, produk ini sangat direkomendasikan karena sudah bersertifikat MUI. Sehingga, sudah dijamin ke-halal-annya. Sebab, saat ini, banyak juga pengemulsi yang bahan dasarnya berupa babi yang tentu tidak boleh dikonsumsi oleh Muslim. Glomul juga sudah memeroleh Kosher certificate dan ISO 9001:2008 certificate. Selain itu, Glomul PGPR850 ini memiliki bentuk cair dan dijual dalam bentuk kemasan jerrycan. Pada setiap jerrycan berisikan total 20 kg emulsifier. Untuk mendapatkan Glomul PGPR850, Anda harus membelinya dalam kelipatan 20 kg. Kegunaan Glomul PGPR850 Pertanyaan tentang apa itu Glomul PGPR850 berhubungan erat dengan penggunaannya. Nah, beberapa fungsi dari PGPR yang perlu Anda ketahui diantaranya : 1.       Crystal inhibitor serta agen anti-clouding pada minyak nabati. 2.       Dapat dijadikan sebagai pengganti dari cocoa butter atau mentega cokelat. 3.       Menjadi viscosity reducing agent yang membuat cokelat jadi lebih lumer. 4.       Mengurangi surface tension antara air dan lemak. 5.       Bisa menjaga optimum flow selama proses produksi. 6.       Mengurangi adanya lemak pada produk. 7.       Meningkatkan flow properties. 8.       Sebagai pengemulsi dari air dan minyak. 9.       Mempunyai efek pengemulsi yang kuat serta bisa meningkatkan viskositas pada emulsi. 10. Dapat memastikan emulsi yang lebih stabil serta homogen pada margarin dengan kandungan lemak yang rendah Penerapan Glomul PGPR850 ini bisa digunakan pada industri kakao, minyak kelapa sawit, industri cokelat, produk roti, isian confectionery, dan masih banyak lagi. Berapa Harga Glomul PGPR850? Setelah mengetahui apa itu Glomul PGPR850 dan kegunaannya, tentunya, Anda penasaran dengan harga untuk setiap jerrycan-nya. Harga dari emulsifier ini sangat terjangkau, yakni Rp 86.876,-. Jika Anda bertanya terkait keamanan menambahkan emulsifier sintetis ini, maka jawabannya adalah sangat aman. Menurut FDA atau Badan Pengawas Obat dan Makanan negara Amerika, keamanan penggunaan emulsifier PGPR adalah 0-7,5 mg/kg berat badan. Bagaimana Mendapatkan Glomul PGPR850? Untuk memeroleh produk ini, Anda bisa menelepon ke 006 03 3101 3500, atau melalui fax ke 006 03 3101 4500. Bisa juga dengan mengirim email ke gsi@gsi-worldwide.com Pastikan Anda menggunakan emulsifier yang aman dan berkualitas. Ketahui kandungan pada emulsifier tersebut sebelum membelinya. Terkait dengan Glomul PGPR850 tidak perlu Anda ragukan lagi karena sudah mengantongi berbagai sertifikat keamanan serta ke-halal-an

Sabtu, 02 Juli 2022 - 22:14

Membahas tentang bahan tambahan untuk kue, tentu hal yang terlintas pertama kali adalah emulsifier. Jenis emulsifier juga cukup beragam, sehingga, kadang menimbulkan kebingungan bagi penggunanya, terutama untuk pemula di bidang baking. Pada dasarnya, semua jenis emulsifier memiliki fungsi yang sama, yakni menyatukan komponen minyak dan air. Selain itu, kegunaan lainnya adalah bisa melembutkan tekstur adonan. Yang perlu Anda pahami adalah emulsifier bukan termasuk pengembang kue laiknya baking powder maupun baking soda. Namun, karena emulsifier bisa membuat kocokan telur jadi lebih stabil, sehingga adonan bisa mengembang dengan baik. Jenis Emulsifier yang Biasa Digunakan pada Bahan Pangan Anda sebetulnya bisa dengan mudah mendapatkan emulsifier di toko kue. Namun, ketahui jenis emulsifier terlebih dahulu supaya Anda tidak salah membelinya. Sehingga, hasil kue yang dibuat semakin sempurna. Langsung saja, berikut pembahasan lengkapnya! 1.       Mono dan Digliserida Dua zat ini adalah jenis emulsifier yang paling sering digunakan. Komponen ini didapatkan dari pemanasan zat trigliserida serta gliserol dengan menggunakan katalis basa. Sehingga, menghasilkan campuran yakni 45 persen monogliserida serta 45 persen digliserida. Selain itu, masih tersisa 10 persen trigliserida. Mono serta digliserida ini akan dipisahkan menggunakan destilasi molekuler. 2.       Propylene Glycol Ester Jenis emulsifier yang selanjutnya adalah propylene glycol ester. Zat ini adalah reaksi propilen glikol bersama asam lemak. Biasanya, zat ini dipakai untuk membuat roti, kue, serta whipped topping. 3.       Stearoyl Lactylates Emulsifier yang satu ini adalah hasil dari reaksi antara asam stereate serta asam laktat. Lalu, zat tersebut diubah pada bentuk sodium dan garam kalsium. Bahan pengemulsi yang satu ini cocok untuk membuat bakery. 4.       Polysorbates Ester dari poliolsietilen sorbitan disebut sebagai polisorbat. Pembuatan ester yang satu ini merupakan campuran dari ester-ester sorbitan beserta etilena oksida. Namun, zat polisorbat yang diizinkan pada bahan bangan hanya 3 jenis, yakni polisorbat 80, polisorbat 65, serta polisorbat 60. 5.       Sorbitan Esters Selanjutnya, ada sorbitan esters yang dibentuk dari reaksi asam lemak dengan sorbitan. Dimana sorbitan ini merupakan produk dehidrasi dari gula alkohol yang didapatkan secara alami yakni sorbitol. Hingga kini, esters sorbitan yang diperbolehkan dalam industri makanan hanya sorbitan monostearat saja. Selain untuk membuat kue, bahan ini juga bisa digunakan dalam pembuatan coffee whiteners, cake icing, whipped topping dan juga pelapis pelindung sayur segar dan buah. 6.       Polyglycerol Ester Pembuatan plyglycerol ester adalah dengan reaksi antara gliserol dengan asam lemak. Nah, gliserol yang digunakan ini telah mengalami polimerisasi dengan tingkat 2 hingga 10 molekul. Pada bahan pangan, ester poligliserol dipakai untuk yang mengandung beverage, lemak, icing, serta margarin. 7.       Lesitin Lesitin merupakan campuran dari fosfatida serta senyawa lemak yang terdiri atas fosfatidil etanolamin, fosfatidil kolin, fosfatidil inositol, dan sebagainya. Zat ini adalah bahan yang menyusun hewan serta tanaman secara alami. Biasanya, lesitin ada pada kuning telur dan kedelai. Penggunaannya sendiri untuk olahan roti, margarin, dan kue. Pilihan Emulsifier dengan Bahan yang Berkualitas dan Aman Mengingat ada beberapa bahan yang tidak diperbolehkan dalam pembuatan emulsifier, tentu Anda harus berhati-hati saat memilih pengemulsi yang beredar di pasaran. Nah, pada poin di atas, Anda sudah bisa melihat berbagai jenis emulsifier yang diperbolehkan untuk bahan pangan. Untuk itu, direkomendasikan bagi Anda memilih emulsifier dari Global Solusi Ingredia. Dimana ingredients-nya meliputi : Soy lecithin, mono – and Diglycerides, polysorbates, sorbitan monostearate, ACETAM, DATEM, SSL, CSL, glycerol esters, poly glycerol esters, DMG, propylene glycol esters, sorbitan esters, sugar esters dan sebagainya. Sila cek bahan-bahannya, pasti semua masuk pada daftar jenis emulsifier yang diperbolehkan dalam industri pangan. Sekarang, tidak perlu ragu lagi untuk menggunakan emulsifier dari GSI!

Sabtu, 02 Juli 2022 - 22:11

Mungkin, bagi penikmat dessert akan bertanya-tanya apa yang membuat es krim menjadi creamy, margarin jadi lembut, hingga kue mengembang sempurna dan empuk. Nah, jawabannya adalah emulsifier. Keunggulan emulsifier untuk berbagai jenis makanan tentu sangat banyak. Kita akan membahasnya secara lebih rinci pada ulasan di bawah ini! Keunggulan Emulsifier Beberapa keunggulan dari emulsifier yang perlu Anda ketahui diantaranya : 1.       Dapat Menyatukan Lemak dan Air pada Adonan Emulsifier merupakan stabilisator adonan kue yang memiliki tekstur yang creamy. Warnanya pun beragam tergantung dengan merek yang digunakan. Seperti oranye, kuning, atau putih. Zat ini dapat menyatukan atau mengemulsi cairan serta lemak di dalam adonan. Sehingga, keduanya akan menyatu dengan baik, konsisten dan mengental. Pada dasarnya, lemak juga ada pada minuman dan makanan, seperti pada susu, daging, cokelat, kacang, dan lain-lain. Akan tetapi, air dan lemak tidak dapat menyatu. Bahkan, jika dicampurkan secara paksa, keduanya tetap akan berpisah lagi. Dengan emulsifier maka lemak dan air akan bersatu dengan baik dan menjadikan adonan jadi semakin mudah diolah. 2.       Meningkatkan Volume Adonan Proses emulsi bisa menyebabkan proses aerasi atau pemasukan udara ketika pengocokan telur dapat lebih singkat. Sehingga, volume adonan pun dapat lebih meningkat. Hal inilah yang membuat banyak orang beranggapan bahwa keunggulan emulsifier merupakan bahan pengembang. 3.       Membuat Kue Lebih Empuk Emulsifier sebetulnya telah digunakan sejak zaman dahulu. Seperti pada kue klasik Lapis Surabaya yang memakai emulsifier alami berupa kuning telur. Sehingga, kue Lapis pun memiliki tekstur yang lembut dan mengembang dengan baik. Nah, ini juga berhubungan erat dengan keunggulan emulsifier. Dimana zat ini dapat membuat kue bertekstur halus, empuk, dan umur simpannya jadi lebih panjang. Pembuatan kue tanpa menggunakan emulsifier akan membuatnya padat alias bantat dan tidak mengembang dengan baik. 4.       Adonan Bisa Lebih Cepat Menyatu Dengan menambahkan cake emulsifier pada adonan, maka adonan bisa menyatu (menjadi homogen) dengan lebih cepat. Selain itu, adonan juga dapat menjadi lebih kental. 5.       Ada Berbagai Pilihan Emulsifier Emulsifier juga terdiri dari dua jenis, yakni alami dan buatan. Anda bisa memilih sesuai dengan keinginan dan kebutuhan. Pengemulsi alami terbuat dari bahan alam laiknya kuning telur dan biji kedelai. Sedangkan emulsifier buatan berasal dari rekayasa lemak. Sumber lemak yang digunakan pun bisa dari lemak nabati, minyak bumi, maupun lemak hewani. Meski Banyak Keunggulan Emulsifier, Tetap Berhati-Hati dalam Memilihnya Seperti yang sudah Anda simak sebelumnya, bahwa ada banyak keunggulan dari emulsifier. Tentunya, akan membuat hasil kue dan makanan yang dibuat akan menjadi lebih lezat, empuk, dan lembut. Namun, semua itu bisa didapatkan hanya jika Anda menggunakan emulsifier yang berkualitas. Nah, salah satu penyedia emulsifier yang terpercaya adalah GSI atau Global Solusi Ingredia. Dimana perusahaan ini merupakan produsen bahan makanan yang paling baik di Malaysia. Bahkan, perusahaan ini sudah menyediakan emulsifier yang digunakan untuk pengolahan makanan di dunia internasional Emulsifier GSI dapat meningkatkan rasa, kualitas produk, hasil panen, dan yang paling menarik adalah bisa mengurangi biaya produksi. Selain itu, akan membuat mixing bahan-bahan jadi lebih halus, produk menjadi lebih stabil, dapat mencegah kristalisasi dan sebagainya. Emulsifier yang diproduksi oleh GSI dapat digunakan untuk berbagai jenis makanan seperti roti, desert, margarin, selai kacang, saus salad, cokelat, dan masih banyak lagi. Ingredients yang terdapat pada emulsifier GSI juga terdiri dari bahan berkualitas dan terpercaya. Nah, bagi Anda yang melakukan usaha di bidang cake and bakery, emulsifier GSI dapat dipilih dan dimanfaatkan untuk membuat produk lebih berkualitas. Cek juga produk lain Global Solusi Ingredia di  https://globalsolusiingredia.com/product/  Happy baking!

Contact Us

Contact Us