Mungkin, bagi penikmat dessert akan bertanya-tanya apa yang membuat es krim menjadi creamy, margarin jadi lembut, hingga kue mengembang sempurna dan empuk. Nah, jawabannya adalah emulsifier. Keunggulan emulsifier untuk berbagai jenis makanan tentu sangat banyak. Kita akan membahasnya secara lebih rinci pada ulasan di bawah ini! Keunggulan Emulsifier Beberapa keunggulan dari emulsifier yang perlu Anda ketahui diantaranya : 1. Dapat Menyatukan Lemak dan Air pada Adonan Emulsifier merupakan stabilisator adonan kue yang memiliki tekstur yang creamy. Warnanya pun beragam tergantung dengan merek yang digunakan. Seperti oranye, kuning, atau putih. Zat ini dapat menyatukan atau mengemulsi cairan serta lemak di dalam adonan. Sehingga, keduanya akan menyatu dengan baik, konsisten dan mengental. Pada dasarnya, lemak juga ada pada minuman dan makanan, seperti pada susu, daging, cokelat, kacang, dan lain-lain. Akan tetapi, air dan lemak tidak dapat menyatu. Bahkan, jika dicampurkan secara paksa, keduanya tetap akan berpisah lagi. Dengan emulsifier maka lemak dan air akan bersatu dengan baik dan menjadikan adonan jadi semakin mudah diolah. 2. Meningkatkan Volume Adonan Proses emulsi bisa menyebabkan proses aerasi atau pemasukan udara ketika pengocokan telur dapat lebih singkat. Sehingga, volume adonan pun dapat lebih meningkat. Hal inilah yang membuat banyak orang beranggapan bahwa keunggulan emulsifier merupakan bahan pengembang. 3. Membuat Kue Lebih Empuk Emulsifier sebetulnya telah digunakan sejak zaman dahulu. Seperti pada kue klasik Lapis Surabaya yang memakai emulsifier alami berupa kuning telur. Sehingga, kue Lapis pun memiliki tekstur yang lembut dan mengembang dengan baik. Nah, ini juga berhubungan erat dengan keunggulan emulsifier. Dimana zat ini dapat membuat kue bertekstur halus, empuk, dan umur simpannya jadi lebih panjang. Pembuatan kue tanpa menggunakan emulsifier akan membuatnya padat alias bantat dan tidak mengembang dengan baik. 4. Adonan Bisa Lebih Cepat Menyatu Dengan menambahkan cake emulsifier pada adonan, maka adonan bisa menyatu (menjadi homogen) dengan lebih cepat. Selain itu, adonan juga dapat menjadi lebih kental. 5. Ada Berbagai Pilihan Emulsifier Emulsifier juga terdiri dari dua jenis, yakni alami dan buatan. Anda bisa memilih sesuai dengan keinginan dan kebutuhan. Pengemulsi alami terbuat dari bahan alam laiknya kuning telur dan biji kedelai. Sedangkan emulsifier buatan berasal dari rekayasa lemak. Sumber lemak yang digunakan pun bisa dari lemak nabati, minyak bumi, maupun lemak hewani. Meski Banyak Keunggulan Emulsifier, Tetap Berhati-Hati dalam Memilihnya Seperti yang sudah Anda simak sebelumnya, bahwa ada banyak keunggulan dari emulsifier. Tentunya, akan membuat hasil kue dan makanan yang dibuat akan menjadi lebih lezat, empuk, dan lembut. Namun, semua itu bisa didapatkan hanya jika Anda menggunakan emulsifier yang berkualitas. Nah, salah satu penyedia emulsifier yang terpercaya adalah GSI atau Global Solusi Ingredia. Dimana perusahaan ini merupakan produsen bahan makanan yang paling baik di Malaysia. Bahkan, perusahaan ini sudah menyediakan emulsifier yang digunakan untuk pengolahan makanan di dunia internasional Emulsifier GSI dapat meningkatkan rasa, kualitas produk, hasil panen, dan yang paling menarik adalah bisa mengurangi biaya produksi. Selain itu, akan membuat mixing bahan-bahan jadi lebih halus, produk menjadi lebih stabil, dapat mencegah kristalisasi dan sebagainya. Emulsifier yang diproduksi oleh GSI dapat digunakan untuk berbagai jenis makanan seperti roti, desert, margarin, selai kacang, saus salad, cokelat, dan masih banyak lagi. Ingredients yang terdapat pada emulsifier GSI juga terdiri dari bahan berkualitas dan terpercaya. Nah, bagi Anda yang melakukan usaha di bidang cake and bakery, emulsifier GSI dapat dipilih dan dimanfaatkan untuk membuat produk lebih berkualitas. Cek juga produk lain Global Solusi Ingredia di https://globalsolusiingredia.com/product/ Happy baking!
Siapa sih, yang tidak menyukai cita rasa cokelat? Perpaduan antara manis, legit, dan sedikit pahit menjadikannya digemari oleh berbagai kalangan. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Cokelat juga kerap dijadikan sebagai bahan tambahan untuk makanan. Meski begitu, jangan asal memilih cokelat. Anda harus memastikan ciri cokelat berkualitas agar rasa makanan jadi semakin berkelas. Selain itu, cokelat berkualitas juga sangat baik untuk kesehatan. Pasalnya, cokelat kualitas rendah bisa saja mengandung ingredients yang dilarang oleh BPOM. Ciri Cokelat Berkualitas Pada dasarnya, ciri cokelat berkualitas bisa Anda lihat dari tampilan dan rasanya. Nah, untuk mengetahui cirinya lebih lengkap, sila simak ulasannya di bawah ini! 1. Sifatnya yang Mudah Meleleh Ciri cokelat berkualitas yang pertama adalah mudah meleleh. Hal ini dikarenakan adanya lemak kakao asli. Sehingga, saat dikonsumsi di dalam mulut akan cepat meleleh. Selain itu, cokelat dengan kualitas baik juga tidak mudah menempel pada langit-langit rongga mulut dan tidak berlemak. Sedangkan cokelat kualitas rendah memiliki aftertaste yang agak berlemak dan titik lelehnya rendah. Sehingga, lemaknya akan menempel pada rongga mulut. Lemak yang digunakan sebagai campuran adalah lemak kelapa sawit. 2. Bahan Baku yang Berkualitas Selanjutnya, Anda bisa melihat dari bahan baku yang digunakan. Untuk itu, pastikan memeriksa tabel ingredients pada kemasan cokelat tersebut. Bahan baku yang harus dihindari saat membeli cokelat adalah minyak nabati. Sebab, akan menimbulkan efek seperti sehabis mengonsumsi gorengan. Sehingga, sangat tidak disarankan dikonsumsi oleh orang yang dengan menjalankan program diet. Ciri cokelat berkualitas juga tidak mengandung zat yang membahayakan kesehatan. 3. Tampilan yang Lebih Berkilau Ciri cokelat berkualitas sebetulnya bisa dilihat secara visual. Cokelat premium tampilannya lebih berkilau serta memantulkan cahaya pada bagian permukaannya. Sebab, cokelat dengan bahan dan proses yang baik akan membuatnya berkilau dan warnanya tidak keruh. Pun, akan membuat cokelat tampak laiknya kaca. 4. Penyimpanannya Benar Meskipun terbuat dari bahan premium, tentunya, cokelat tetap bisa berkualitas jelek jika proses penyimpanannya tidak benar. Selain itu, penyimpanan yang kurang tepat akan menyebabkan warna cokelat jadi keruh. Untuk itu simpan lah cokelat pada suhu di bawah 18 derajat celcius. Selain itu hindari sentuhan tangan langsung. Pasalnya cokelat sangat sensitif terhadap suhu yang tinggi. Jenis-Jenis Cokelat Setelah mengetahui ciri cokelat berkualitas, Anda juga perlu mengetahui jenis-jenis cokelat. Sebab, jenis cokelat yang berbeda, tentu akan membuat kualitasnya juga berbeda. Detailnya, dapat Anda simak di bawah ini : 1. White Chocolate merupakan cokelat putih yang biasanya digunakan sebagai topping makanan atau minuman. 2. Dark Chocolate merupakan cokelat asli tanpa ada campuran gula dan susu. Biasanya, digunakan sebagai campuran olahan baking. 3. Milk Chocolate merupakan cokelat dengan campuran susu dan gula. Anda dapat mengonsumsinya secara langsung karena sangat manis dan lezat. Cokelat Berkualitas Premium di GSI Jika Anda sedang mencari cokelat dengan kualitas premium, maka bisa mempertimbangkan produk cokelat di GSI (Global Solusi Ingredia). Bahan baku yang digunakan adalah kakao, extender cokelat, lemak kakao dan sebagainya. Jika Anda menyimak baik-baik poin-poin di atas, tentu sudah tahu kalau cokelat GSI tanpa adanya campuran minyak nabati atau minyak sawit. Sehingga, saat dikonsumsi tidak akan menimbulkan aftertaste yang mengganggu. Cokelat GSI bisa Anda gunakan untuk campuran makanan, es krim, susu, kue kering, kue, biskuit, isian roti, serta industri produk cokelat. Cokelat GSI memenuhi ciri cokelat berkualitas karena mudah meleleh di mulut, stabil saat digunakan pada makanan yang dipanggang, rasanya lezat, dan tahan lama saat disimpan. Untuk itu, mari ciptakan produk makanan berkualitas dengan cokelat dari GSI.
Mengalami kegagalan dalam membuat kue atau roti adalah hal yang biasa. Jika Anda memiliki passion di bidang baking, tentu tidak boleh menyerah begitu saja. Nah, saat roti yang Anda buat tidak berhasil, maka hal yang harus dilakukan adalah analisa sebab adonan gagal. Adonan yang gagal adalah adonan yang tidak bisa mengembang saat dipanggang. Sehingga, teksturnya menjadi bantat dan kurang nikmat saat dimakan. Ada beberapa penyebab adonan tidak mengembang atau bantat yang perlu Anda ketahui, diantaranya : Sebab Adonan Gagal dan Bantat Cek daftar mengapa adonan yang Anda buat tidak mengembang dengan baik di bawah ini! Penggunaan Air yang Terlalu Panas Ketika Anda akan mencampurkan ragi, seharusnya menggunakan air yang hangat. Atau memiliki suhu antara 40 hingga 46 derajat celcius. Penggunaan air bersuhu lebih dari 46 derajat celcius akan membuat ragi tidak lagi aktif. Sehingga adonan tidak dapat mengembang dengan baik. Ragi Terlalu Lama Disimpan Saat membuat adonan roti, Anda perlu memilih ragi yang baru dibeli. Saat membelinya pun, sebaiknya cek tanggal kadaluarsanya. Jangan sampai Anda membeli ragi yang sudah atau mendekati tanggal kadaluarsa. Sebelum mencampurkan ragi kering, pastinya, Anda harus mengecek keaktifan dari ragi. Sila campurkan 1 sachet ragi dengan ½ cup air hangat serta 1 sendok teh gula. Setelah itu, Anda aduk sebentar dan tunggu 10 menit. Jika muncul gelembung setelah didiamkan, maka ragi yang Anda gunakan masih aktif. Namun apabila tidak banyak gelembung yang muncul, sebaiknya jangan gunakan ragi tersebut. Penambahan Garam yang Terlalu Banyak Ternyata, sebab adonan gagal yang selanjutnya adalah penambahan garam yang terlalu banyak. Pasalnya, garam bisa menyebabkan ragi tidak mampu mengembangkan adonan. Apabila adonan memang butuh penambahan garam, pastikan ukurannya tepat. Selain itu, jangan tambahkan garam berbarengan dengan ragi. Sebaiknya, masukkan garam ketika adonan sudah jadi. Suhu Dapur yang Terlampau Dingin dan Adonan Tidak Ditutup Sesudah semua bahan dicampur, agar adonan mengembang, maka harus ditunggu sebentar. Adonan yang berhasil akan mengembang 2 kali lipat. Nah, proses mendiamkan adonan paling ideal pada suhu yang hangat. Sebab, suhu dapur yang terlalu dingin akan menghalangi proses berkembangnya ragi dan adonan dengan baik. Nah, ketika mendiamkan juga perlu adanya penutup seperti plastik wrap. Jika tidak, maka adonan bisa mengering dan tidak elastis saat diuleni. Apabila Anda khawatir adonan menempel pada plastik maka semprot terlebih dahulu plastik wrap-nya menggunakan minyak. Menggunakan Tepung Gandum Utuh Adonan roti yang baik memiliki helai gluten sehingga teksturnya jadi berongga. Sehingga, bahan yang paling tepat adalah tepung terigu serbaguna. Jika Anda menggunakan tepung gandum utuh, maka gluten akan sulit dihasilkan. Sehingga, sulit untuk mengembang. Wadah Pemanggang yang Terlalu Kecil Sebab adonan gagal yang terakhir adalah menggunakan wadah pemanggang yang terlalu kecil. Jika Anda sudah memastikan semua bahan sudah benar, prosesnya pun sesuai prosedur, tetapi adonan tidak juga mengemban. Cek dulu apakah pemanggangnya terlalu kecil atau tidak. Silakan gunakan panci atau loyang dengan diameter yang sesuai dengan resepnya. Jika perlu, gunakan loyang dengan tinggi 22 hingga 23 cm. Hindari Adonan Gagal dengan Memilih Produk yang Tepat Adonan yang gagal tentu akan membuat semangat baking Anda jadi memudar. Untuk itu, lakukan persiapan yang matang agar adonan bisa mengembang sempurna. Selain menghindari poin-poin di atas, Anda juga harus menggunakan bahan berkualitas untuk membuat adonan yang baik. Semua bahan yang dibutuhkan untuk roti yang lezat sempurna tersedia di Global Solusi Ingredia (GSI). GSI menyediakan bahan-bahan khusus membuat makanan, bahan fungsional, serta bahan makanan alami dengan kualitas internasional. Cek website resmi GSI untuk cek produk-produk yang dijual secara lengkap!
Apakah Anda kerap membuat kue atau roti? Jika iya, tentu pernah mengalami kegagalan saat mengolah adonan. Kegagalan ini bisa jadi disebabkan karena adonan kurang kalis. Nah, untuk mengatasi hal ini, tentunya Anda harus mengetahui ciri adonan yang sempurna terlebih dahulu. Tujuannya, supaya Anda tahu kapan waktu yang tepat untuk adonan bisa mulai dipanggang. Sehingga, kue yang dibuat pun menghasilkan cita rasa dan tekstur yang paripurna. Ciri Adonan yang Sempurna dan Cara Mengetesnya Ada beberapa ciri adonan yang sempurna yang perlu Anda ketahui. Dalam dunia baking, adonan yang sempurna disebut juga sebagai adonan yang kalis. Lantas, apa saja cirinya? Mari simak bersama pada daftar di bawah ini! 1. Tidak Lengket di Tangan Cara yang paling mudah untuk menentukan apakah adonan sudah kalis atau belum adalah dengan menempelkannya di tangan. Ciri adonan yang sempurna adalah yang tidak lengket di tangan. Selain itu, adonan juga tidak memiliki tekstur yang kasar. Agar adonan tidak lengket di tangan, maka Anda harus menguleni dalam waktu yang cukup. Setiap jenis kue tentu berbeda-beda jangka waktu dalam mengulemi adonannya. Namun, minimal waktu yang dibutuhkan adalah 10 menit. 2. Teksturnya Elastis Adonan yang sudah kalis sempurna memiliki tekstur yang elastis. Cara mengetesnya adalah dengan menariknya menggunakan tangan. Apabila setelah ditarik adonan tidak sobek, maka artinya adonan sudah sempurna dan siap masuk pada tahap pengolahan yang selanjutnya. 3. Bentuknya Tetap Meski Dibanting Ciri adonan yang sempurna selanjutnya adalah memiliki bentuk yang sama meskipun dibanting. Cara mengetesnya adalah dengan membentuk adonan menjadi bulat laiknya bola. Setelah itu, silakan banting adonan ke permukaan yang keras. Jika adonan masih memiliki bentuk yang sama, artinya adonan sudah kalis. Namun, apabila bentuknya berubah menjadi lembek, maka Anda harus menguleninya lagi atau menambahkan komponen yang dirasa kurang. 4. Kenyal, Empuk, dan Kencang Terakhir, coba Anda cubit adonan kue tersebut. Jika adonan terasa empuk, kencang, serta kenyal, maka akan menjadi kue yang teksturnya sempurna. Cara Mendapatkan Ciri Adonan yang Sempurna Untuk mendapatkan adonan yang kalis sempurna maka cara yang paling tepat adalah menguleni dengan tangan. Sebab, dengan menggunakan tangan akan mencegah adonan terlalu lama diuleni (over). Hal yang dapat Anda lakukan adalah mencampurkan adonan pada mangkuk stainless. Jika bahan-bahan telah tercampur dengan baik, maka uleni adonan dengan pelan-pelan pada mangkuk. Sebaiknya, jangan gunakan tenaga yang berlebihan saat menguleni. Sebab, hal ini akan menyebabkan kandungan lemak pada tepung akan pecah. Sedangkan adonan yang kalis tetap mempertahankan gluten supaya tidak pecah (stratch). Terlalu keras menguleni justru membuat adonan jadi tidak elastis. Jika sudah diuleni pada mangkuk, lanjutkan dengan menguleni pada permukaan talenan silikon yang luas. Lumuri dengan taburan tepung agar tidak lengket. Pakai lah bagian bawah telapak tangan untuk memberikan tekanan pada adonan. Dapatkan Adonan yang Sempurna dengan Bahan Berkualitas dari GSI Ciri adonan yang sempurna juga bisa didapatkan dengan pemilihan bahan-bahan yang berkualitas tinggi. Untuk itu, Anda bisa memilih bahan-bahan yang tersedia di GSI (Global Solusi Ingredia) yang merupakan perusahaan dari Malaysia. Beberapa bahan kue yang tersedia meliputi functional emulsifiers, cokelat, pewarna makanan, enzim, stabilizer, pengental, texturizer, dan masih banyak lagi. Untuk masalah kualitas, tentu tidak perlu diragukan lagi. Sebab GSI menjadi salah satu pemasok untuk bahan baku kue domestik dan juga internasional. Demikian pembahasan mengenai ciri adonan yang sempurna. Pastikan Anda mendapatkan adonan kue sempurna dengan bahan-bahan yang disediakan GSI.
Jika Anda gemar kegiatan baking kue tentu sering mendapati kata emulsifier di dalam resep. Di Indonesia sendiri, ada banyak jenis emulsifier yang kerap digunakan. Lantas apa itu emulsifier? Penting bagi Anda yang gemar membuat kue atau bahkan melakukan usaha cake and bakery untuk tahu apa itu emulsifier dan penggunaannya. Sehingga, Anda bisa memutuskan jenis emulsifier yang tepat untuk jenis olahan yang dibuat. Untuk itu, mari bahas bersama pada ulasan di bawah ini! Apa Itu Emulsifier? Emulsifier jika diartikan dalam Bahasa Indonesia menjadi pengemulsi. Dimana fungsi utama dari bahan ini adalah menyatukan dua komponen yang berlawanan dalam pembuatan kue seperti lemak dan air. Emulsifier juga dapat digunakan sebagai agen penstabil (stabilisator) dalam produk makanan maupun minuman. Emulsifier ini dapat menyatukan lemak dan air dikarenakan mempunyai kecenderungan lipofilik dan hidrolifik atau menyukai lemak dan air secara bersamaan. Penggabungan dua elemen tersebut akan membuat hasil bakery menjadi terjaga kualitas, kesegaran, serta bahan makanan yang dipanggang. Emulsifier digunakan pada roti, biskuit, cereal sarapan, soft drink, cake, es krim, karamel, topping powder, margarin, pelapis cokelat, karamel, dan sebagainya. Jenis Emulsifier Setelah mengenal apa itu emulsifier, tentu, kamu juga harus mengetahui jenis emulsifier. Umumnya emulsifier bisa dibedakan jadi dua jenis, diantaranya emulsifier alami serta buatan. Mari bahas satu per satu. 1. Emulsifier Alami Sesuai dengan namanya, emulsifier alami terbuat dari bahan alam, seperti gelatin, telur, susu bubuk, dan tepung kanji. Pada telur, emulsifier sebagian besar terdapat pada kuningnya dan sebagian kecil pada bagian putihnya. Di adonan dasar kue, biasanya, tidak perlu lagi ditambahkan emulsifier buatan jika sudah menggunakan telur. Sebab, di dalam telur ada kandungan lesitin-nya. 2. Emulsifier Buatan Selain emulsifier alami, Anda juga bisa menggunakan emulsifier buatan. Pada jenis pengemulsi yang satu ini, terdapat monogliserida semisal gliseril monostearat. Ada juga emulsifier berupa ester yang ada pada asam lemak sorbitan atau SPANS. Selain itu terdapat juga ester dari poli oksietilena sorbitan atau disebut dengan TWEEN. SPANS berfungsi untuk memperbaiki volume serta tekstur kue, sedangkan TWEEN bisa mengurangi serta mencegah kekeringan pada kue, sehingga teksturnya lebih lunak. Emulsifier lain yang dapat Anda gunakan meliputi CMC atau carboxyl methyl cellulose. Bahan ini kerap dipakai sebagai stabilizer pada proses pembuatan salad dressing. Kelebihan dan Kekurangan Emulsifier Menggunakan emulsifier tentunya sangat diperlukan dalam proses pembuatan makanan. Pasalnya ada beberapa kelebihan pada penggunaan emulsifier, diantaranya : 1. Bisa membuat penggunaan telur dapat dikurangi sehingga menjadikan biaya yang dibutuhkan dapat diminimalisir. 2. Meskipun, menunggu cukup lama sebelum dimasukkan dalam oven, adonan tetap stabil. 3. Proses pengocokan menggunakan mixer bisa lebih diperpendek waktunya. 4. Adonan cepat mengembang. 5. Membuat hasil akhir cake jadi lebih halus. Sedangkan kekurangan penggunaan emulsifier adalah jika terlalu banyak dimasukkan dalam bahan akan menyebabkan cita rasa kue atau produk makanan jadi berkurang. Emulsifier di Global Solusi Ingredia Global Solusi Ingredia atau GSI merupakan salah satu produsen bahan makanan dari Malaysia yang menyediakan bahan pengemulsi atau emulsifier fungsional. Dimana bahan ini dapat digunakan pada industri pangan atau non pangan seperti pada pengolahan plastik dan bahan kemasan. Functional Emulsifier dari GSI kerap diaplikasikan pada jenis makanan seperti margarin, cokelat, selai kacang, saus salad, dessert beku, dan kue. Dipastikan bahwa functional emulsifier GSI mengandung bahan-bahan yang berkualitas, seperti lesitin soy, mono – dan Digliserida, polisorbat, sorbitan monostearate, ACETAM, DATEM, SSL, CSL, ester gliserol, ester gliser poli gliser, DMG, propilen ester glikol, ester sorbitan, ester gula dan sebagainya. Untuk itu, pilih lah produk emulsifier dari GSI sehingga menghasilkan produk makanan yang lezat bertekstur empuk, dan berkualitas tinggi.