BLOGS

Minggu, 03 Juli 2022 - 17:09

Sepertinya, masyarakat Indonesia sudah sangat akrab dengan bahan olahan susu yang satu ini. Ya, keju seringkali dijadikan bahan campuran atau  topping  pada makanan seperti martabak, pizza, kue kering, pudding, dan masih banyak lagi. Nah, dari sekian banyak kegunaan keju, apakah Anda penasaran bagaimana proses pembuatan keju? Jika iya, tentu Anda harus menyimaknya hingga tandas. Pada dasarnya, proses pembuatan keju dengan memisahkan zat pada susu melalui proses koagulasi atau pengentalan. Dimana pengentalan susu membutuhkan bakteri maupun enzim (rennet). Setelah protein susu mampu digumpalkan, maka keju akan dicetak dan dikonsumsi. Proses pembuatan keju lebih lengkap dapat Anda simak pada pembahasan berikut ini! 1.       Proses Pengasaman Pertama, susu akan dipanaskan supaya bakteri asam laktat yakni  Streptococcus  serta  Lactobacillus  bisa tumbuh dengan baik. Dimana bakteri tersebut akan mengonsumsi laktosa susu serta mengubahnya jadi asam laktat. Ketika keasaman susu menjadi lebih tinggi, maka zat pada susu yang berupa lemak, protein kasein, serta vitamin dan mineral akan menggumpal. Lalu, terbentuklah yang namanya dadih (busa). 2.       Proses Pengentalan Proses pembuatan keju yang kedua adalah pengentalan. Saat ini, bakteri rennet akan ditambahkan pada susu. Lalu, susu akan terbagi jadi air dadih dan dadih. Penambahan jumlah bakteri pada susu harus benar-benar tepat supaya tingkat kepadatan keju juga menjadi semakin baik. Prosesnya dilakukan selama 10 menit sampai 2 jam. Biasanya, air dadih akan dibuang atau digunakan untuk membuat keju  Ricotta  atau  Cypriot hallumi . 3.       Mengolah Dadih Selanjutnya, dadih akan dihancurkan memakai tangan atau mesin agar air dadih bisa keluar lebih banyak. Dadih keju akan dihancurkan jadi butiran kecil. Apabila penghancuran dadih semakin halus, maka air dadih akan semakin banyak yang keluar, keju yang dihasilkan pun akan jadi lebih keras. 4.       Mempersiapkan Pematangan Pada proses selanjutnya, akan dilakukan beberapa tahap seperti: ·         Pencetakan : dadih dikeringkan dahulu, lalu dimasukkan pada cetakan dan ditekan-tekan. Setelah padat, dadih akan diiris. ·         Penekanan : keju akan ditekan hingga tingkat kekerasan yang diinginkan sudah tercapai. Jika ingin keju bertekstur lunak, maka penekanan tidak dilakukan. 5.       Pengasinan Setelah itu, proses pembuatan keju dilanjutkan dengan menambahkan garam supaya rasa keju tidak menjadi tawar. Ada beberapa cara pengasinan yang kerap dilakukan, diantaranya: ·         Menambahkan garam secara langsung pada dadih ·         Menaburkan garam di kuli keju, cara ini akan membuat kulit keju terbentuk serta bagian dalamnya tidak terlalu cepat matang. ·         Direndam di air garam (untuk keju berukuran besar) selama berjam-jam sampai berhari-hari. ·         Mencuci permukaan keju menggunakan larutan garam. Pada proses pembuatan keju, hal yang paling penting dilakukan adalah penambahan enzim. Bagi Anda yang masih berencana untuk memproduksi keju, tentu masih bingung ingin mendapatkan enzim tersebut dimana. Nah, jawaban yang paling tepat adalah di Global Solusi Ingredia atau GSI. Perusahaan produsen bahan pangan ini menyediakan enzim yang terdiri atas enzim  papain ,  lactase, rennet, protease, aminopeptidase, amylase, beta amylase, bacterial amylase,  dan sebagainya. Anda tinggal memilih jenis enzim yang paling tepat digunakan untuk membuat keju. Sebagai informasi, bahwa semua produk GSI telah melewati pengujian BPOM sehingga sudah layak edar. Selain itu, produk GSI juga sudah memeroleh sertifikat halal dari MUI, sehingga aman dikonsumsi umat Muslim. Mulai sekarang, percayakan bahan pangan Anda pada Global Solusi Ingredia. Cek juga  website  GSI di globalsolusiingredia.com untuk memeroleh informasi yang lebih lengkap mengenai produk yang ditawarkannya. Tak hanya enzim saja, GSI juga menyediakan  control pH agent , vitamin,  essential oil , pemanis, pewarna makanan, emulsifier, cokelat, dan masih banyak lagi.

Minggu, 03 Juli 2022 - 17:03

Ada beberapa jenis kue yang diberikan tambahan berupa olesan di bagian atasnya supaya tampak lebih menarik. Salah satunya adalah nastar, kastengel,  bakery , dan sebagainya. Biasanya, bahan yang digunakan untuk mengolesi kue tersebut adalah kuning telur. Dengan menambahkan olesan kuning telur, maka kue akan semakin mengkilap dan terlihat menggoda untuk disantap. Tak hanya itu saja, kuning telur juga bisa menambahkan cita rasa gurih pada kue tersebut. Untuk mengoleskan kuning telur pada kue, maka ditambahkan lagi dengan air sebanyak 1 sendok makan supaya tidak terlampau kental. Nah, tahukah Anda jika ada juga bahan lain yang dapat digunakan untuk mengolesi kue selain kuning telur? Bahan-bahan ini bisa menjadi alternatif jika Anda kebetulan kehabisan telur di dapur. Yuk, cek daftarnya di bawah ini! 1.       Susu Kental Manis Susu kental manis sebetulnya bukan tergolong sebagai susu. Melainkan sebagai minuman dengan rasa susu. Meskipun kandungan susunya terlalu sedikit untuk memenuhi kebutuhan gizi, tetapi bahan ini bisa menjadi pengganti kuning telur untuk olesan pada kue. Susu kental manis akan memberikan tampilan olesan yang tidak retak atau pecah. Jadi, nantinya, kue akan tampak mengkilap seperti saat dioles dengan kuning telur. 2.       Minyak Goreng Siapa sangka jika minyak goreng ternyata bisa membuat kue jadi tampak mengkilap dan cantik. Selain itu, mengoleskan minyak juga akan menjadikan tekstur kue jadi tidak retak. Namun, pastikan Anda tidak menambahkan terlalu banyak agar tidak membuatnya terlalu berminyak. 3.       Gula Halus Untuk olesan kue, Anda juga bisa menggunakan gula halus. Namun, prosesnya bukan dioleskan secara langsung, melainkan harus melewati proses karamelisasi terlebih dahulu. Selain itu, Anda juga dapat melarutkan gula halus pada air atau susu sebelum dioles. Selain membuat kue jadi mengkilap dan cantik, ia juga akan menjadikan kue beraroma harum. 4.       Madu Apabila menjadi olesan roti, madu dianggap yang paling maksimal. Baik dari segi aroma, warna, serta rasanya. Akan tetapi, sebaiknya dalam menambahkan olesan madu, setelah kue atau roti selesai dipanggang supaya tidak merusak nutrisinya. 5.       Margarin Olesan roti yang selanjutnya adalah mentega. Hasilnya memang tidak akan se-sempurna kuning telur. Namun, bisa menjadikan kue jadi lebih cerah. Caranya, dengan mengoleskan margarin saat kue sudah setengah matang. 6.       Pewarna Kuning Telur Selain menggunakan kuning telur asli, Anda juga bisa mengoleskan roti atau kue dengan pewarna makanan kuning telur. Penggunaan pewarna sangat lah mirip tampilannya dengan kuning telur asli. Pun, bisa menjadikan pengeluaran Anda lebih hemat. Pewarna bisa menjadi alternatif olesan yang terbaik apalagi jika kue Anda akan memang dijual dan sudah dalam skala yang besar. Asalkan Anda memakai pewarna makanan yang diperbolehkan, hal ini sama sekali bukan masalah. Dapatkan Pewarna Makanan yang Aman dan Halal di Global Solusi Ingredia Jika Anda membutuhkan pewarna makanan kuning telur tapi ingin yang benar-benar aman dan terjamin kehalalannya, maka produk tersebut bisa diperoleh di Global Solusi Ingredia. Sebab, semua produk GSI sudah mengantongi izin edar BPOM dan sertifikat halal dari MUI. Selain menyediakan pewarna kuning telur, ada juga pewarna lainnya baik yang alami ataupun buatan. Kandungan pewarna yang GSI miliki diantaranya  annatto turmeric extract, beta-caroten , paprika oleoresin,  grape skin extract, vegetable juices , dan sebagainya. Selain produk pewarna, GSI juga menyediakan minyak, stabilizer, emulsifier, cokelat, vitamin, dan sebagainya. Semua produk GSI diolah menggunakan teknologi pangan termutakhir sehingga mampu meningkatkan kualitas bahan pangan yang Anda produksi. Segera cek website GSI untuk mendapatkan informasi produk lebih lengkap.

Minggu, 03 Juli 2022 - 16:57

Saat mengonsumsi es krim, mungkin Anda akan bertanya-tanya, sebenarnya apa yang membuat tekstur dan body-nya menjadi lembut. Es krim juga tidak mudah meleleh sebagaimana es batu. Nah, di sini lah peran yang namanya  stabilizer  dan  emulsifier . Stabilizer  merupakan zat yang mampu menghambat adanya kristal es ketika disimpan dan juga menambah ketahanan es supaya tidak mudah meleleh. Hal tersebut dikarenakan stabilizer mampu membentuk struktur gel pada air. Dapat dikatakan juga  stabilizer  bisa mengikat air sebagai air hidrat. Lain lagi dengan zat aditif bernama  emulsifier . Zat ini merupakan substansi yang membantu pembentukan emulsi dari dua jenis cairan yang tidak tercampur alami. Penambahan pengemulsi di es krim dapat menambah kualitas  whipping  di dalam campuran, mengontrol pengolahan selanjutnya, memberi tekstur yang lebih lembut, serta memberikan kesan kering ketika dikeluarkan dari dalam  freezer . Jenis Stabilizer Pada Es Krim Es krim yang sudah di-stabilkan akan mempunyai  body  yang berat serta tidak terlampau dingin. Serta akan mencair pada konsistensi yang lebih baik. Pada aplikasi bahan pangan, peran dari  stabilizer  sebagai agen pengemulsi, pengental, serta pelarut. Nah, pada dasarnya, ada berbagai jenis stabilizer yang kerap digunakan dalam pengolahan bahan pangan. Diantara bahan-bahan tersebut adalah: 1.       Sodium Alginat Sodium Alginat adalah  stabilizer  yang bersumber dari bahan-bahan nabati. Secara lebih spesifik, Alginat diekstrak dari algae yang lebih banyak tumbuh di Jepang dan lautan sekitar California. Untuk meningkatkan kelarutan, maka banyak produk makanan komersial yang ditambahkan Sodium Alginat. Pada es krim, sodium alginate dikombinasikan dengan garam fosfat sehingga fungsinya menjadi semakin optimal. 2.       Gelatin Gelatin merupakan jenis  stabilizer  yang paling sering digunakan. Serta menjadi stabilizer yang dikomersilkan pertama kali. Bahan ini memiliki kemampuan untuk membentuk gel di dalam campuran es krim. Baik pada proses penyimpanan dan pendinginan. Struktur gel yang dibentuk gelatin sangat unik dan memiliki afinitas besar pada air. Sehingga, tidak akan terbentuk kristal es dalam jumlah besar. Tak heran jika es krim mempunyai tingkat kelembutan yang tinggi. 3.       Pektin, Agar-Agar,  Carrageenan, Guar Gum , CMC, dan Pektin Selain dua zat di atas, ada juga  stabilizer  lain yang kerap digunakan pada es krim, diantaranya  carrageenan  yang mempunyai sifat hampir sama dengan gelatin. Selain itu, ada juga agar-agar yang berasal dari ekstrak alga merah. Begitu juga  guar gum  yang dapat digunakan pada es dan  sherbet . Meski agar-agar bisa mengembang serta menyerap air dalam jumlah yang besar, tetapi tidak mudah terdispersi di dalam campuran serta membentuk yang dinamakan  crumbly body . Jenis Emulsifier Pada Es Krim Selain  stabilizer , pembuatan es krim juga memerlukan  emulsifier . Ada dua jenis  emulsifier  yang dipakai pada industri es krim, diantaranya : 1.       Monogliserida dan Diglierida Fungsinya untuk meningkatkan dispersi lemak serta kemampuan mengembang. Zat ini juga mempunyai efek yang cukup besar untuk membentuk kekakuan pada es krim serta laju kelelehan es krim. 2.       Polyderivates Zat ini berperan dalam membentuk kekakuan,  dryness , serta meningkatkan titik leleh es krim. Dari ulasan di atas, bisa disimpulkan bahwa  stabilizer  dan  emulsifier  mempunyai peran yang vital untuk membentuk es krim dengan tekstur yang lembut dan kering. Untuk itu, penambahan bahan tersebut mutlak diperlukan dalam industri es krim. Nah, jika Anda membutuhkan  stabilizer  dan  emulsifier , silakan dapatkan di Global Solusi Ingredia. Perusahaan ini menyediakan berbagai jenis bahan tambahan pangan yang berkualitas internasional. Selain itu, produk GSI juga sudah mengantongi izin edar BPOM serta sertifikat halal MUI. Jadi, Anda tidak perlu khawatir lagi dalam penggunaannya. Segera cek website globalsolusiingredia.com untuk informasi mengenai produk selengkapnya.

Minggu, 03 Juli 2022 - 16:45

Tidak bisa dipungkiri bahwa dalam produksi pangan selalu membutuhkan zat aditif. Pasalnya, bahan tambahan pangan dapat membantu proses produksi menjadi lebih efektif dan efisien. Namun, Anda juga perlu mewaspadai beberapa bahan tambahan pangan yang dilarang. Adapun bahan tambahan pangan yang dilarang tersebut adalah yang memiliki sifat membahayakan kesehatan serta lingkungan hidup. Selain itu, zat tersebut memiliki sifat karsinogenik, racun, mutagenik,  teratogenic , iritasi, dan korosif. Hal ini disebutkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan no. 472/Menkes/Per/V/1996 mengenai Pengaman Bahan Berbahaya Bagi Kesehatan. Selain itu, dalam Permenkes no. 33 th 2012 mengenai Bahan Tambahan Pangan, disebutkan juga 19 jenis bahan terlarang untuk tambahan pangan. Diantara bahan tersebut tentunya Anda sudah agak familiar, yakni boraks dan formalin. Selain zat tersebut, ada beberapa bahan tambahan pangan yang dilarang lainnya. Berikut akan dijelaskan 5 diantaranya! 1.       Nitrobenzena Nitrobenzena merupakan zat pangan yang dilarang karena penggunaannya untuk pelarut di laboratorium serta pada industri besar untuk memproduksi anilin. Namun, aroma dari nitrobenzene serupa dengan almond. Sehingga, sangat rawan untuk disalahgunakan. Oknum yang tidak bertanggung jawab sering menjadikannya perisa untuk produk olahan madu, susu, serta daging sapi. Padahal, efek dari bahan ini sangat buruk bagi tubuh jika dikonsumsi. Seperti mual dan muntah, anemia, sakit kepala, koma, dan kematian. 2.       Dihidrosafrol Awalnya, dihidrosafrol merupakan bahan perisa makanan. Namun, zat tersebut dapat menyebabkan kanker. Sehingga, penggunaannya sebagai zat aditif mulai dilarang. Dihidrosafrol juga bisa menyebabkan efek negatif lainnya untuk tubuh seperti iritasi pernapasan, kulit, pernapasan, dan mata. Kerap kali bahan ini digunakan untuk perisa pada minuman root beer. 3.       Rhodamin B Bahan tambahan pangan yang dilarang selanjutnya adalah Rhodamin B. Bahan ini fungsi utamanya adalah sebagai zat warna pada tekstil seperti wool, sutra, atau kapas, juga untuk kayu, sabun, dan kulit. Fungsi lainnya adalah sebagai reagensia untuk menguji kobal, antimon, emas, air raksa, mangan, dan sebagainya. Bisa dipastikan bahwa zat pewarna ini sama sekali tidak diperuntukkan bagi bahan makanan. 4.       Dulkamara Dulkamara atau Solanum dulcamara dikenal juga dengan sebutan bitterswee nightshade. Tanaman ini berfungsi mengobati eksim kronis. Meskipun memikili efek antibakteri, sehingga sering kali dipakai untuk pengawet, zat ini mempunyai kandungan solasodin, solanin, serta beta-solamorin. Zat tersebut mampu menyebabkan vertigo, keracunan, lumpuh sistem syaraf pusat, sampai kematian. Biasanya, dulkamara disalahgunakan untuk pengawet di makanan berupa  pie  dan selai. 5.       Sinamil Antranilat Snamil antranilat dikenal juga dengan sebutan asam antranilat. Bahan ini mulanya digunakan untuk perisa makanan. Akan tetapi, setelah diketahui sifat karsinogeniknya, asam antranilat ini pun dilarang penggunaannya. Lebih jelas lagi, bahan tambahan pangan yang dilarang ini bisa menyebabkan kanker ginjal, hati, paru-paru, dan pankreas. Aromanya yang serupa dengan buah-buahan sangat berpotensi untuk digunakan sebagai perisa makanan. Dapatkan Bahan Tambahan Pangan yang Aman di Global Solusi Ingredia Menambahkan zat-zat aditif pada makanan sebetulnya bukan hal yang dilarang sama sekali. Namun, perlu diperhatikan juga berbagai jenis bahan tambahan pangan yang dilarang oleh Kementerian Kesehatan. Jika Anda menginginkan bahan tambahan pangan yang aman, pastikan memilih produsen yang terpercaya. Salah satunya adalah Global Solusi Ingredia. Perusahaan ini menawarkan produk-produk seperti  emulsifier , antioksidan, antimikroba, cokelat,  stabilizer , pewarna, perisa, dan juga vitamin. Semua produk GSI tidak ada yang termasuk dalam bahan tambahan pangan yang dilarang. Sebab, sudah terdaftar di BPOM RI dan mengantongi sertifikasi halal dari MUI. Untuk itu, kunjungi  website  globalsolusiingredia.com untuk mendapatkan zat aditif yang Anda inginkan dan dijamin aman.

Minggu, 03 Juli 2022 - 16:39

Tentunya Anda ketika menikmati makanan ataupun minuman kemasan, maka terkadang Anda mencermati komposisinya dan menemukan nama asam sitrat sebagai salah satu komposisinya. Asam sitrat berfungsi sebagai pengatur keasaman dan termasuk Bahan tambahan Pangan. Lantas apakah asam sitrat? Kemudian terbuat dari apakah bahan tersebut, dan bisakan mengkonsumsi asam sitrat dari makanan alami? Biar tidak semakin penasaran berikut ulasan selengkapnya. Sekilas Mengenai Asam Sitrat Asam sitrat atau yang sering dipakai sebagai pengatur keasaman makanan dan minuman merupakan sebuah senyawa khas yang bisa ditemukan dalam berbagai buah sitrus, utamanya pada buah jeruk nipis dan lemon. Senyawa inilah yang berfungsi memberikan cita rasa asam pada buah-buah tersebut. Sejarahnya asam sitrat pertama kali ditemukan tahun 1784 pada buah lemon oleh para ilmuwan di Swedia. Selanjutnya ditemukan pula pada buah sitrus dan asam sitrat juga mulai diproduksi secara industri dengan memakai fermentasi jamur jenis  Aspergillus niger.  Jamur jenis ini memproduksi asam sitrat dengan cara memproses gula. Rasa yang asam pada asam sitrat menjadikan bahan ini  acapkali dicampurkan sebagai perisa ataupun sebagai pengawet misalnya dalam produk minuman soft drink serta permen. Selain itu pengatur keasaman ini juga sering dipakai sebagai pengawet desinfektan dan obat. Manfaat untuk Kesehatan Selain beberapa manfaat yang sudah disinggung di atas, asam sitrat juga memiliki berbagai manfaat untuk dunia kesehatan. Berikut beberapa manfaat tersebut: ·         Bisa mempercepat Proses Penyerapan Energi Senyawa asam sitrat yang dipadukan dengan mineral lain bisa ditemukan dalam model suplemen, karena salah satu keunggulan asam sitrat yaitu membantu tubuk agar bisa mengoptimalkan nutrisi lain. Sebagai contoh, suplemen kalsium sitrat disinyalir lebih baik bila dibandingkan dengan kalsium karbonat bagi orang yang memiliki asam lambung rendah. Hal ini karena suplemen kalsium sitrat tak memerlukan asam lambung dalam penyerapannya. Selain kalsium, masih ada suplemen sitrat yang juga dianggap bisa terserap lebih baik bila dibandingkan dengan suplemen magnesium sulfat maupun magnesium oksida. ·         Memproses Energi Di dalam tubuh ada sebuah siklus yang dikenal dengan reaksi kreb atau siklus asam sitrat. Reaksi kimia ini busa membantu tubuh dalam proses pengubahan energi menjadi sebuah energi siap digunakan. Terutama manusia serta makhluk hidup lain memperoleh energi dari siklus tersebut.  ·         Berpeluang Menurunkan Risiko Penyakit Batu Ginjal Terakhir asam sitrat yang berbentuk suplemen kalium sitrat diklaim bisa membantu mencegah terbentuknya batu ginjal. Suplemen jenis ini juga bisa memecah batu ginjal apabila sudah terlanjur terbentuk. Anda dapat rutin mengkonsumsi buah-buahan sitrus yang merupakan sumber asam sitrat alami, jika ingin mengkonsumsi suplemen, maka ada baiknya Anda berkonsultasi lebih dahulu dengan dokter. Pengatur Keasaman Alami Ada beberapa sumber asam sitrat alami yang bisa ditemukan pada beberapa jenis buah, antara lain dari: ·         Lemon ·         Jeruk nipis ·         Jeruk tangerine ·         Jeruk ·         Jeruk grapefruit ·         Jeruk bali ·         Nanas ·         Ceri ·         Stroberi ·         Tomat Asam sitrat yang berasal dari bahan alami kemudian mengalami proses ekstraksi dan industri hingga menjadi produk pengatur keasaman yang siap dipakai untuk berbagai makanan dan minuman.  Maka ada penawaran menarik dari GSI (Global Solusi Ingredia) Indonesia yang menjadi perusahaan pemasok bahan makanan, fungsional maupun khusus yang berbasis di Kuala Lumpur Malaysia menyediakan bahan tersebut secara lengkap dan berkualitas.  Salah satu produk GSI yang dapat Anda gunakan meliputi pH Control Agents atau zat yang mengatur tingkat keasaman maupun basa suatu makanan atau minuman. Produk ini dapat Anda aplikasikan pada  frozen dessert , cokelat, dan sebagainya.  Silakan kunjungi website-nya di globalsolusiingredia.com untuk mendapatkan informasi lengkap mengenai kategori produk yang dicari. 

Minggu, 03 Juli 2022 - 16:33

Makanan menjadi sebuah kebutuhan pokok bagi siapapun sehingga pemenuhan kebutuhan pangan menjadi sangat penting. Seringkali dijumpai berbagai pangan yang memiliki cita rasa enak dan sedap. Tahukah Anda bahwa pangan atau makanan tersebut ternyata mendapat bahan tambahan pangan. Ada banyak tujuan penggunaan  dan ada banyak pula ragam dari bahan tambahan pangan. Mungkin bahan tambahan ini sudah sering Anda gunakan ketika mengolah masakan, hanya saja selama ini mungkin belum sadar sudah menggunakannya. Langsung saja biar Anda semakin tahu dan paham jenis-jenis bahan yang dimaksud, berikut ulasan selengkapnya mengenai bahan tambahan pangan. Pemanis Buatan Bahan yang pertama adalah pemanis buatan yang sering digunakan untuk makanan ataupun minuman diet, tujuannya untuk meningkatkan tingkat kemanisan sekaligus mengurangi jumlah kandungan kalori. jenis pemanis buatan yang sering digunakan adalah kalium aspartam, sakarin, sukralosa, dan asulfulfam. Pemanis buatan faktanya bisa membantu menurunkan berat badan sekaligus membantu mengelola kadar gula yang ada di darah. Seseorang yang mengonsumsi makanan tambahan yang mengandung pemanis buatan ini selama 10 pekan, maka akan mempunyai lebih sedikit lemak serta berat badan dibandingkan dengan yang mengonsumsi gula biasa. Anti Kempal Selanjutnya ada anti kempal yang sering digunakan untuk mencegah penggumpalan pada makanan dan menjaga supaya bahan makanan tersebut gampang dituang serta makanan tersebut dengan mudah bisa dikemas atau dikonsumsi. Anti kempal merupakan senyawa an-hidrat yang bisa mengikat air tanpa perlu basah, kebanyakan bahan ini ditambahkan berupa wujud serbuk maupun granul. Ada banyak macam dari Anti kempal namun yang mendapatkan izin dari pemerintah hanya beberapa saja seperti kalsium karbonat, selulosa mikrokristal, asam miristat, natrium aluminosilikat, dan lain sebagainya. Anti Buih Anti buih adalah bahan yang bisa mencegah terbentuknya gelembung pada produk olahan makanan. Buih sendiri akan memengaruhi tekstur dari makanan, dalam proses pembentukan buih memiliki tahapan protein berdifusi di bagian permukaan udara-air, kemudian terbukanya lipatan protein serta menurunkan tegangan terhadap permukaan olahan. Sebab utama munculnya buih yaitu nilai Ph,  whippin aids,   dan konsentrasi protein. Buih ini akan berbentuk menyerupai gelembung kecil sama dengan ketika Anda mengocok sebuah adonan memakai mixer. Jenis anti buih yang aman adalah digliserida asam lemak dan kalsium algina. MSG (Monosodium Glutamat) Monosodium glutamat merupakan zat aditif makanan umum yang dipakai untuk mengintensifkan serta meningkatkan rasa makanan atau hidangan menjadi lebih gurih. Cita rasa tersebut bisa ditemukan pada berbagai makanan olahan semacam makanan beku, sup kaleng, dan camilan asin. MSG ini condong memiliki efek yang minimal serta tidak berpengaruh terhadap kesehatan otak manusia lantaran tidak bisa melewati syaraf darah menuju otak. Pengawet Makanan Pengawet makanan merupakan zat kimia yang berguna mencegah terjadinya dekomposisi karena pertumbuhan bakteri serta perubahan kimiawi. Apabila Anda hendak membeli makanan lebih baik jika Anda mengecek  apakah pengawet tersebut aman serta tidak berbahaya. Berikut beberapa jenis pengawet makanan yang tidak berbahaya dan aman: ·         Asam benzoat dan garam natrium, kalium, serta kalsiumnya ·         Senyawa sulfit ·         Garam nitrit ·         Garam nitrat ·         Metil dan  etil-para-hydroxybenzoate ·         Asam propionat dan garam natrium, kalium, serta kalsiumnya Berkaitan dengan bahan tambahan pangan yang  beragam maka GSI (Global Solusi Ingredia) Indonesia yang menjadi perusahaan pemasok bahan makanan, fungsional maupun khusus yang berbasis di Kuala Lumpur Malaysia. GSI  memiliki berbagai produk bahan tambahan pangan yang bisa diaplikasikan pada makanan ataupun minuman secara aman dan nyaman. Tentunya semua bahannya sudah mendapat izin edar dan berlisensi halal. Beberapa produk yang dikeluarkan oleh GSI meliputi minyak, vitamin, pengemulsi, enzim, antioksidan, dan masih banyak lagi. Silakan cek website resminya di globalsolusiingredia.com untuk keterangan lebih lengkap.

Contact Us

Contact Us