Uncategorized

Minggu, 03 Juli 2022 - 19:02

Pernahkah Anda mendengar bahwa lemak jenuh bisa menimbulkan berbagai macam penyakit? Hal ini memang benar adanya, tetapi, mengonsumsinya bukan hal dipermasalahkan jika pada batas wajar. Nah, lemak sendiri adalah bahan yang terbentuk dari dua molekul, yakni asam lemak serta gliserol. Kadar dan jenis asam lemak ini yang akhirnya akan menentukan dampaknya untuk tubuh. Untuk lemak jenuh sendiri biasanya berasal dari daging merah, daging unggas, serta produk susu. Sedangkan ditilik dari ilmu Kimia, maka lemak jenuh merupakan molekul lemak tanpa ikatan rantai ganda. Sehingga, bisa meningkatkan risiko penyakit diabetes tipe 2 dan kardiovaskular. Penyebabnya adalah peningkatan LDL atau kolesterol jahat di dalam darah. Asam lemak sejatinya dibutuhkan tubuh untuk energi serta membantu penyerapan pada jenis vitamin khusus. Namun, apabila dikonsumsi berlebihan akan menyebabkan berbagai kerugian pada kesehatan. Diantara bahaya lemak jenuh yang perlu Anda waspadai diantaranya: 1.       Kenaikan Berat Badan Jika Anda terlalu banyak mengonsumsi lemak jenuh di dalam makanan seperti pada  pizza, junk food , gorengan, dan sebagainya. Jangan heran jika tiba-tiba berat badan Anda melonjak naik. Pasalnya, mengonsumsi lemak akan menambah kalori tubuh. Adapun setiap gram lemak, terdapat 9 kalori. Jumlah ini jika dibandingkan dengan protein dan karbohidrat dua kali lebih banyak. Wah, jika Anda sedang dalam program diet, sebaiknya batasi konsumsi lemak jenuh terlebih dahulu, ya! 2.       Risiko Stroke Bahaya lemak jenuh yang selanjutnya lebih serius. Anda tidak hanya akan mengalami kenaikan berat badan yang memicu obesitas. Melainkan juga bisa terkena penyakit stroke. Nah, penyakit ini disebabkan karena plak yang terbentuk di pembuluh darah. Plak ini dapat terlepas dan mengalir pada pembuluh darah otak sehingga bisa menyumbat aliran darah. Jika hal ini terjadi, darah tidak bisa sampai ke jaringan otak. Lebih fatal lagi, jaringan otak akan mati atau rusak dan menyebabkan penyakit stroke. 3.       Jantung Koroner Seperti yang sudah dibahas sebelumnya bahwa lemak jenuh memiliki kandungan LDL. Apabila dikonsumsi terus menerus dalam jumlah banyak, maka LDL tersebut akan menumpuk dan membentuk plak di pembuluh darah jantung. Sehingga, pembuluh darah akan menyempit dan aliran darah menuju jantung bisa terhambat. Akhirnya, penyakit jantung koroner pun tidak dapat dielakkan. 4.       Berbahaya Bagi Penderita Diabetes Pola maka yang tinggi akan lemak jenuh dapat menyebabkan naiknya sensitivitas insulin. Selain itu, bisa juga menyebabkan kadar gula darah yang semakin naik. Tentunya, hal ini akan sangat membahayakan penderita diabetes tipe 2. Dimana penyakitnya bisa semakin parah dari waktu ke waktu. Melihat bahaya lemak jenuh yang sangat tinggi bagi kesehatan, ada baiknya Anda mulai mengurangi konsumsinya. Sangat disarankan untuk menjauhi makanan-makanan dengan kandungan lemak jenuh yang tinggi. Jika Anda tidak bisa mengolah bahan makanan tanpa minyak, maka Anda dapat beralih pada minyak dengan kandungan lemak tak jenuh. Seperti contohnya minyak sayur yang mampu mengurangi kolesterol total, atau kolesterol LDL dengan trigliserida. Selain itu, minyak sayur mengandung kolesterol HDL atau lemak baik. Jika Anda membutuhkan minyak yang sehat dan diolah dengan teknologi terbaik, maka percayakan pada Global Solusi Ingredia. Perusahaan multinasional yang berpusat di Malaysia ini menyediakan minyak dan lemak terbaik yang dapat digunakan untuk berbagai macam kebutuhan. Tak hanya itu saja, perusahaan yang kerap disebut GSI ini juga menyediakan beragam bahan pangan yang dapat menunjang kebutuhan pangan Anda. Diantaranya adalah vitamin, minyak esensial, perisa makanan, pemanis, dan masih banyak lagi. Untuk mendapatkan informasi lengkap mengenai produk GSI, Anda dapat mengunjungi  https://globalsolusiingredia.com/product/   

Minggu, 03 Juli 2022 - 01:08

Apakah Anda sudah tahu fakta bahwa 50% manusia di seluruh dunia kekurangan vitamin D? Fakta ini disebutkan dalam sebuah penelitian oleh  Journal of Pharmacology & Pharmacotherapeutic.  Padahal, vitamin D ini memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Fungsi vitamin D sendiri adalah menghindari penyakit osteoporosis, mengurangi risiko penyakit hipertensi, jantung, kanker, serta depresi. Selain itu, vitamin D juga penting untuk menjaga tulang supaya tetap kuat. Nah, sumber vitamin D sendiri paling banyak ada di matahari. Sehingga, kerap disebut dengan vitamin matahari. Namun, ada juga jenis vitamin D lain yakni D2 yang berasal dari berbagai jenis makanan. Apabila Anda tergolong orang yang jarang keluar rumah, maka sumber vitamin D bisa didapatkan dari asupan makanan berikut ini: 1.       Jamur Bagi vegetarian, jamur dapat jadi pilihan sumber vitamin D yang cukup tinggi. Jamur sendiri dapat memproduksi vitamin D dari sinar matahari (UV) sama seperti manusia. Jika dihitung, maka kandungan vitamin D pada 100 gram jamur portobello adalah 400 IU. Jamur juga menjadi satu-satunya sayuran yang mengandung vitamin D. Hal ini dikarenakan jamur mempunyai  ergosterol  yang membantunya untuk mensintesiskan vitamin D2 saat terkena sinar UV. Namun, sayangnya, kandungan ergosterol tidak ada pada jamur yang dikembangkan dalam ruangan. 2.       Ikan yang Berlemak Sumber vitamin D yang selanjutnya adalah ikan berlemak. Beberapa jenis ikan dengan kandungan lemak adalah ikan sarden, ikan tuna, serta salmon. Pada ikan sarden, terkandung 177 SI dalam 100 gram. Sedangkan pada 100 gram salmon, ada 988 SI vitamin D. Mengkonsumsi ikan sarden 100 gram dalam sehari dapat memenuhi 22% kebutuhan vitamin D dalam sehari. Nah, untuk SI sendiri adalah satuan internasional dalam pengukuran secara ilmiah. 3.       Kuning Telur Telur merupakan sumber makanan yang memiliki kandungan protein cukup tinggi. Selain itu, pada bagian kuningnya, terdapat kandungan vitamin D. Jumlahnya sekitar 37 SI atau 5% dari kebutuhan vitamin D harian manusia. Akan tetapi, kadar vitaminnya bisa lebih tinggi 3 sampai 4 kali jika ayam kerap berkeliaran di bawah paparan sinar UV. Meski menjadi sumber vitamin D, tetapi, Anda tetap harus batasi konsumsi kuning telur karena mengandung kolesterol yang kurang baik untuk kesehatan jantung. 4.       Hati Sapi Di dalam hati sapi sebanyak 3,5 ons, terdapat kandungan 50 SI vitamin D. Bedanya dengan sumber makanan lainnya, pada hati sapi terdapat vitamin D3. Namun, sama seperti kuning telur, Anda tidak boleh mengkonsumsi hati sapi terlalu banyak. Pasalnya, kandungan kolesterolnya sangat tinggi. 5.       Minyak Ikan Apabila Anda kurang menyukai olahan ikan, untuk mendapat asupan vitamin D, silakan konsumsi minyak ikan kod. Selain mengandung vitamin D, ada juga zat lain seperti omega-3 dan vitamin A. Vitamin D yang ada pada minyak ikan sebanyak satu sendok teh adalah 448 SI. 6.       Suplemen Vitamin D Selain melalui paparan sinar matahari dan sumber makanan, vitamin D juga bisa Anda dapatkan dari suplemen dari Global Solusi Ingredia atau GSI. Nah, GSI sendiri merupakan produsen bahan makanan asal Malaysia yang sudah lama dipercaya menjadi supplier di dunia internasional. Salah satu produk unggulannya adalah berbagai jenis vitamin. Mulai dari vitamin A, C, D, E, tocopherol, tocotriends, tocotrienol, beta karoten, dan sebagainya. Untuk itu, vitamin D GSI bisa Anda tambahkan juga di formula bayi untuk kebutuhan pertumbuhan tulangnya, dikonsumsi orang dewasa secara langsung, atau ditambahkan pada minyak dan lemak. Kebutuhan vitamin D sangat penting baik bagi anak-anak atau pada orang dewasa. Untuk itu, penuhi dengan sumber vitamin D baik dari makanan, berjemur di bawah sinar matahari, dan suplemen dari Global Solusi Ingredia.

Contact Us

Contact Us