Tentunya Anda ketika menikmati makanan ataupun minuman kemasan, maka terkadang Anda mencermati komposisinya dan menemukan nama asam sitrat sebagai salah satu komposisinya. Asam sitrat berfungsi sebagai pengatur keasaman dan termasuk Bahan tambahan Pangan. Lantas apakah asam sitrat? Kemudian terbuat dari apakah bahan tersebut, dan bisakan mengkonsumsi asam sitrat dari makanan alami? Biar tidak semakin penasaran berikut ulasan selengkapnya. Sekilas Mengenai Asam Sitrat Asam sitrat atau yang sering dipakai sebagai pengatur keasaman makanan dan minuman merupakan sebuah senyawa khas yang bisa ditemukan dalam berbagai buah sitrus, utamanya pada buah jeruk nipis dan lemon. Senyawa inilah yang berfungsi memberikan cita rasa asam pada buah-buah tersebut. Sejarahnya asam sitrat pertama kali ditemukan tahun 1784 pada buah lemon oleh para ilmuwan di Swedia. Selanjutnya ditemukan pula pada buah sitrus dan asam sitrat juga mulai diproduksi secara industri dengan memakai fermentasi jamur jenis Aspergillus niger. Jamur jenis ini memproduksi asam sitrat dengan cara memproses gula. Rasa yang asam pada asam sitrat menjadikan bahan ini acapkali dicampurkan sebagai perisa ataupun sebagai pengawet misalnya dalam produk minuman soft drink serta permen. Selain itu pengatur keasaman ini juga sering dipakai sebagai pengawet desinfektan dan obat. Manfaat untuk Kesehatan Selain beberapa manfaat yang sudah disinggung di atas, asam sitrat juga memiliki berbagai manfaat untuk dunia kesehatan. Berikut beberapa manfaat tersebut: · Bisa mempercepat Proses Penyerapan Energi Senyawa asam sitrat yang dipadukan dengan mineral lain bisa ditemukan dalam model suplemen, karena salah satu keunggulan asam sitrat yaitu membantu tubuk agar bisa mengoptimalkan nutrisi lain. Sebagai contoh, suplemen kalsium sitrat disinyalir lebih baik bila dibandingkan dengan kalsium karbonat bagi orang yang memiliki asam lambung rendah. Hal ini karena suplemen kalsium sitrat tak memerlukan asam lambung dalam penyerapannya. Selain kalsium, masih ada suplemen sitrat yang juga dianggap bisa terserap lebih baik bila dibandingkan dengan suplemen magnesium sulfat maupun magnesium oksida. · Memproses Energi Di dalam tubuh ada sebuah siklus yang dikenal dengan reaksi kreb atau siklus asam sitrat. Reaksi kimia ini busa membantu tubuh dalam proses pengubahan energi menjadi sebuah energi siap digunakan. Terutama manusia serta makhluk hidup lain memperoleh energi dari siklus tersebut. · Berpeluang Menurunkan Risiko Penyakit Batu Ginjal Terakhir asam sitrat yang berbentuk suplemen kalium sitrat diklaim bisa membantu mencegah terbentuknya batu ginjal. Suplemen jenis ini juga bisa memecah batu ginjal apabila sudah terlanjur terbentuk. Anda dapat rutin mengkonsumsi buah-buahan sitrus yang merupakan sumber asam sitrat alami, jika ingin mengkonsumsi suplemen, maka ada baiknya Anda berkonsultasi lebih dahulu dengan dokter. Pengatur Keasaman Alami Ada beberapa sumber asam sitrat alami yang bisa ditemukan pada beberapa jenis buah, antara lain dari: · Lemon · Jeruk nipis · Jeruk tangerine · Jeruk · Jeruk grapefruit · Jeruk bali · Nanas · Ceri · Stroberi · Tomat Asam sitrat yang berasal dari bahan alami kemudian mengalami proses ekstraksi dan industri hingga menjadi produk pengatur keasaman yang siap dipakai untuk berbagai makanan dan minuman. Maka ada penawaran menarik dari GSI (Global Solusi Ingredia) Indonesia yang menjadi perusahaan pemasok bahan makanan, fungsional maupun khusus yang berbasis di Kuala Lumpur Malaysia menyediakan bahan tersebut secara lengkap dan berkualitas. Salah satu produk GSI yang dapat Anda gunakan meliputi pH Control Agents atau zat yang mengatur tingkat keasaman maupun basa suatu makanan atau minuman. Produk ini dapat Anda aplikasikan pada frozen dessert , cokelat, dan sebagainya. Silakan kunjungi website-nya di globalsolusiingredia.com untuk mendapatkan informasi lengkap mengenai kategori produk yang dicari.
Makanan menjadi sebuah kebutuhan pokok bagi siapapun sehingga pemenuhan kebutuhan pangan menjadi sangat penting. Seringkali dijumpai berbagai pangan yang memiliki cita rasa enak dan sedap. Tahukah Anda bahwa pangan atau makanan tersebut ternyata mendapat bahan tambahan pangan. Ada banyak tujuan penggunaan dan ada banyak pula ragam dari bahan tambahan pangan. Mungkin bahan tambahan ini sudah sering Anda gunakan ketika mengolah masakan, hanya saja selama ini mungkin belum sadar sudah menggunakannya. Langsung saja biar Anda semakin tahu dan paham jenis-jenis bahan yang dimaksud, berikut ulasan selengkapnya mengenai bahan tambahan pangan. Pemanis Buatan Bahan yang pertama adalah pemanis buatan yang sering digunakan untuk makanan ataupun minuman diet, tujuannya untuk meningkatkan tingkat kemanisan sekaligus mengurangi jumlah kandungan kalori. jenis pemanis buatan yang sering digunakan adalah kalium aspartam, sakarin, sukralosa, dan asulfulfam. Pemanis buatan faktanya bisa membantu menurunkan berat badan sekaligus membantu mengelola kadar gula yang ada di darah. Seseorang yang mengonsumsi makanan tambahan yang mengandung pemanis buatan ini selama 10 pekan, maka akan mempunyai lebih sedikit lemak serta berat badan dibandingkan dengan yang mengonsumsi gula biasa. Anti Kempal Selanjutnya ada anti kempal yang sering digunakan untuk mencegah penggumpalan pada makanan dan menjaga supaya bahan makanan tersebut gampang dituang serta makanan tersebut dengan mudah bisa dikemas atau dikonsumsi. Anti kempal merupakan senyawa an-hidrat yang bisa mengikat air tanpa perlu basah, kebanyakan bahan ini ditambahkan berupa wujud serbuk maupun granul. Ada banyak macam dari Anti kempal namun yang mendapatkan izin dari pemerintah hanya beberapa saja seperti kalsium karbonat, selulosa mikrokristal, asam miristat, natrium aluminosilikat, dan lain sebagainya. Anti Buih Anti buih adalah bahan yang bisa mencegah terbentuknya gelembung pada produk olahan makanan. Buih sendiri akan memengaruhi tekstur dari makanan, dalam proses pembentukan buih memiliki tahapan protein berdifusi di bagian permukaan udara-air, kemudian terbukanya lipatan protein serta menurunkan tegangan terhadap permukaan olahan. Sebab utama munculnya buih yaitu nilai Ph, whippin aids, dan konsentrasi protein. Buih ini akan berbentuk menyerupai gelembung kecil sama dengan ketika Anda mengocok sebuah adonan memakai mixer. Jenis anti buih yang aman adalah digliserida asam lemak dan kalsium algina. MSG (Monosodium Glutamat) Monosodium glutamat merupakan zat aditif makanan umum yang dipakai untuk mengintensifkan serta meningkatkan rasa makanan atau hidangan menjadi lebih gurih. Cita rasa tersebut bisa ditemukan pada berbagai makanan olahan semacam makanan beku, sup kaleng, dan camilan asin. MSG ini condong memiliki efek yang minimal serta tidak berpengaruh terhadap kesehatan otak manusia lantaran tidak bisa melewati syaraf darah menuju otak. Pengawet Makanan Pengawet makanan merupakan zat kimia yang berguna mencegah terjadinya dekomposisi karena pertumbuhan bakteri serta perubahan kimiawi. Apabila Anda hendak membeli makanan lebih baik jika Anda mengecek apakah pengawet tersebut aman serta tidak berbahaya. Berikut beberapa jenis pengawet makanan yang tidak berbahaya dan aman: · Asam benzoat dan garam natrium, kalium, serta kalsiumnya · Senyawa sulfit · Garam nitrit · Garam nitrat · Metil dan etil-para-hydroxybenzoate · Asam propionat dan garam natrium, kalium, serta kalsiumnya Berkaitan dengan bahan tambahan pangan yang beragam maka GSI (Global Solusi Ingredia) Indonesia yang menjadi perusahaan pemasok bahan makanan, fungsional maupun khusus yang berbasis di Kuala Lumpur Malaysia. GSI memiliki berbagai produk bahan tambahan pangan yang bisa diaplikasikan pada makanan ataupun minuman secara aman dan nyaman. Tentunya semua bahannya sudah mendapat izin edar dan berlisensi halal. Beberapa produk yang dikeluarkan oleh GSI meliputi minyak, vitamin, pengemulsi, enzim, antioksidan, dan masih banyak lagi. Silakan cek website resminya di globalsolusiingredia.com untuk keterangan lebih lengkap.
Jika membahas tentang pemanis buatan, maka yang paling sering dibahas adalah aspartam. Zat aditif yang satu ini pernah dituding sangat berbahaya karena bisa menyebabkan pengerasan otak serta sumsum tulang belakang. Padahal, banyak sekali produk makanan maupun minuman yang mengandung aspartam. Apakah kabar tersebut benar atau hanya lah hoax belaka? Mari bahas bersama pada artikel ini! Apa sih Aspartam Itu? Jika Anda melihat komposisi pada banyak minuman bersoda, pasti aspartam menjadi salah satu yang terdaftar di sana. Asal Anda tahu, aspartam adalah pemanis buatan dengan tingkat kemanisan yang tinggi yaitu 60 sampai 200 ketimbang gula. Bahan ini terdiri atas asam aspartat dan juga fenilalanin . Aspartam adalah pemanis yang mempunyai kandungan 4 kalori dalam 1 gramnya. Kandungan tersebut hampir sama dengan gula. Namun, karena tingkat kemanisannya yang jauh lebih tinggi, maka konsumsinya pun akan lebih sedikit. Sehingga, jumlah kalori yang masuk pun dapat diminimalisir. Saat ini, zat aditif ini sudah tersedia dalam bentuk cair, enkapsulasi, granular, serta tepung. Sehingga, bisa digunakan untuk berbagai bentuk makanan. Untuk bentuk enkapsulasi sendiri sifatnya lebih tahan panas dan bisa bertahan pada suhu yang tinggi ketika diproses. Dalam Surat keputusan Kepala BPOM No. H.K.00.05.5.1.4547, aspartam adalah bahan yang dapat digunakan dengan aman asal sesuai dengan takaran. Nah, untuk dosis hariannya sendiri maksimal 50 mg/kg berat badan. Jadi, ADI (acceptable daily intake) pada seseorang dengan berat badan 50 kg adalah 2500 mg per hari. Bagaimana Cara Mengonsumsi Aspartam yang Aman? Saat Anda mengonsumsi aspartam, maka tubuh akan memecahnya dalam bentuk metanol. Hal ini sama dengan saat Anda mengonsumsi jus, buah, serta berbagai minuman fermentasi. Sejauh ini, aspartam merupakan zat aditif yang paling teruji hampir bisa dikonsumsi semua orang. Hanya saja, tidak disarankan untuk orang yang lahir dengan kelainan genetik phenylketonuria (PKU). Dimana tubuh penderita tidak bisa memecah fenilalanin. Sehingga, konsumsinya akan berdampak buruk untuk tubuh. Sedangkan untuk penderita diabetes, aspartam dapat jadi pilihan zat manis tanpa khawatir dengan jumlah kalorinya. Meski begitu, konsumsi bagi penderita diabetes tidak bisa sembarangan. Anda tetap perlu memerhatikan kandungan yang masuk di dalam tubuh. Bagi orang normal, sebaiknya periksa kandungan aspartam pada minuman dan makanan yang dikonsumsi. Semisal, pada minuman berenergi dengan 145 mg aspartam, maka ini boleh dikonsumsi dalam sehari. Sebab, jumlah tersebut masih ada pada batas konsumsi harian. Namun, saat mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung aspartam, pastikan bahwa merek tersebut sudah didaftarkan pada BPOM RI. Apabila produk tersebut sudah terdaftar, artinya, produk aman dan sudah melalui tahap evaluasi baik dari segi manfaat, keamanan, maupun mutunya. Aspartam di GSI Nah, setelah menyimak informasi di atas, Anda tentu tahu bahwa aspartam adalah zat yang aman dikonsumsi asalkan tidak melebihi dosis harian. Untuk itu, Anda juga bisa menambahkan pada bahan makanan. Aspartam juga bisa dikonsumsi oleh penderita diabetes. Jadi, jangan mudah percaya dengan informasi yang beredar. Apabila Anda sedang memproduksi makanan atau minuman dengan pemanis aspartam, silakan dapatkan bahannya di Global Solusi Ingredia. Sebab, GSI menyediakan pemanis alami dan buatan yang dapat digunakan pada makanan panggang, minuman, serta makanan olahan lainnya. Selain aspartam, GSi juga menyediakan bahan pemanis lain seperti glukosa, fruktosa, mannitol, sirup jagung, sakarin, sucralose, dan sebagainya. Mulai sekarang, penuhi kebutuhan bahan makanan, bahan tambahan pangan, dan minyak hanya di Global Solusi Ingredia! Produsen bahan makanan dengan inovasi tinggi yang terkemuka di Indonesia, Malaysia, dan negara lainnya.
Dewasa ini banyak orang memilih menggunakan gula jagung untuk kesehariannya dengan alasan utamanya agar lebih sehat. Lantas apakah sebenarnya gula jenis ini? Gula jagung merupakan produk substitusi atau bisa juga disebut produk pengganti yang sering dipakai di minuman soda ataupun minuman yang menggunakan perasa buah lainnya. Secara kimia gula jenis ini memiliki kandungan fruktosa yang tinggi sehingga sangat berbeda dengan gula pada umumnya. Ada banyak kontroversi yang mengatakan gula berbahan jagung ini lebih berbahaya untuk tubuh tapi belum ada banyak bukti yang mendukung pendapat tersebut. Satu yang bisa dikatakan pasti, bahwa mengkonsumsi semua jenis pemanis seperti berbagai jenis gula bisa menambah asupan kalori. Apabila hal ini dibiarkan dalam jangka waktu lama maka kesehatan Anda akan menjadi pertaruhannya, seperti risiko penyakit mematikan semacam jantung maupun diabetes. Apakah Gula Jagung Itu Menyehatkan? Batas ideal dari konsumsi gula maksimal 10% dari jumlah semua asupan kalori per harinya. Ini tidak cuma dalam bentuk gula pasir ataupun gula berbahan jagung saja, akan tetapi termasuk makanan serta minuman dengan rasa manis. Jika Anda ingin tetap menjaga kesehatan tubuh maka sebaiknya kurangi asupan pemanis tambahan jenis apapun. Lebih-lebih jenis pemanis semacam gula dari jagung yang pada awalnya sering disebut sebagai high fructose corn syrup dipakai hampir sebagian besar makanan pabrikan. Gula jenis ini didapatkan dari proses produksi sirup jagung. Meskipun belum ditemukan bukti yang menguatkan bahwa gula jagung menyehatkan, tetapi, tetap bisa dikonsumsi oleh seseorang (bukan penderita diabetes) sesuai dengan kebutuhan kalori per harinya. Terlepas dari pro-kontra penggunaannya, gula jagung merupakan salah satu sumber serat. Hal inilah yang membedakannya dengan jenis gula yang lain. Gula jagung yang dikonsumsi anak-anak juga tidak akan membuat giginya keropos. Melainkan bisa mempertahankan kesehatan giginya. Proses Pembuatan Gula Jagung Gula jenis ini merupakan makanan rekayasa genetika. Proses awalnya jagung digiling supaya bisa mendapatkan tepung jagung yang dapat diproses menjadi sirup jagung. Sirup jagung sendiri memiliki kandungan utama berupa glukosa. Agar semakin mendekati rasa gula biasa (sukrosa), maka akan dilakukan pengkonversian glukosa untuk menjadi fruktosa memakai enzim tertentu. Secara kimia, kandungan berupa sukrosa dan fruktosa yang ada di sirup jagung tidak akan menyatu semacam sukrosa yang ada di gula pasir. Walaupun demikian, perbedaan yang ada di sini tidak akan memengaruhi dampak terhadap kesehatan Anda. Saat gula masuk ke dalam tubuh Anda maka sistem pencernaan akan memproses gula menjadi fruktosa serta glukosa, sehingga semua jenis gula akan berakhir dengan rupa yang sama. Pengaruh Gula Jagung Terhadap Kesehatan Perlu ditegaskan bahwa alasan utama yang menjadikan pemanis tambahan secara berlebihan tidak sehat untuk tubuh karena kandungan fruktosa yang tinggi di dalamnya. Sementara tubuh hanya punya liver yang dapat mengolah fruktosa. Saat liver kewalahan maka kandungan fruktosa akan dikonversi menjadi lemak. Lemak inilah yang nantinya akan menimbulkan banyak gangguan kesehatan. Jadi mau pakai gula pasir ataupun gula dari jagung semuanya sama-sama memengaruhi kesehatan tubuh jika dikonsumsi secara berlebih. Asalkan penggunaannya sesuai dengan batas yang disarankan oleh tenaga kesehatan, menambahkan gula jagung dan jenis gula lainnya tetap aman. Jika Anda membutuhkan gula jagung dan pemanis tambahan yang aman dan sudah mengantongi BPOM, maka GSI (Global Solusi Ingredia) Indonesia adalah pilihan terbaiknya. Produk pemanis tambahan GSI dapat diaplikasikan pada makanan ataupun minuman. Bahan baku utama pemanis tambahan dari GSI adalah sukrosa, glukosa, sorbitol, mannitol, fruktosa, sirup jagung dengan fruktosa tinggi, sakarin, dan lain sebagainya. Sehingga pemanis tambahan ini dianggap lebih sehat jika penggunaannya tidak berlebihan.
Keju memang bukan makanan yang berasal dari Indonesia, tetapi penggemarnya cukup banyak di Nusantara. Terbukti dengan banyaknya makanan khas yang dikombinasikan dengan keju seperti serabi keju, martabak keju, bakso keju, dan sebagainya. Meskipun Anda sangat menyukai keju, tetapi, harus tetap waspada dan mengetahui cara memilih keju yang baik. Sehingga, Anda terhindar dari membeli keju yang kondisinya sudah jelek. Nah, untuk menambah pengetahuan Anda, silakan simak pembahasannya di bawah ini! Mengecek Kemasannya Hal pertama yang perlu Anda lakukan saat akan membeli keju adalah mengecek kemasannya. Pastikan pilih keju yang kemasannya tertutup rapat. Pastikan keju dipilih dalam kemasan yang baik, tidak bergelembung, serta tidak ada bagian yang robek. Cek juga daftar komposisi bahan serta nilai gizinya. Pastikan di dalam keju tersebut, tidak ada kandungan bahan yang berbahaya. Lihat tanggal kadaluarsa yang terdapat pada kemasan, jika sudah melebihi expired date , sebaiknya keju tersebut tidak dikonsumsi manusia. Telitilah saat membeli keju dengan melihat setiap sudut kemasan terlebih dahulu. Sehingga, Anda terhindar dari keju yang kualitasnya kurang baik. Warna Keju Kuning Setelah kemasan dibuka, cara memilih keju yang baik dengan melihat warnanya. Meskipun beberapa jenis keju memiliki warna yang berbeda, tetapi umumnya berwarna kuning. Beberapa diantaranya memiliki warna kuning tua yakni pada keju cheddar. Ada juga yang memiliki warna kuning pucat laiknya keju mozzarella. Yang perlu Anda ketahui juga terdapat jenis keju yang memiliki bintik hitam. Nah, bintik ini bukan kotoran maupun jamur, tetapi memang bagian dari keju tersebut. Sebaiknya, hindari keju berjamur karena penyebabnya adalah proses penyimpanan yang kurang baik. Aroma yang Sedap Keju memiliki aroma khas laiknya susu atau tidak berbau sama sekali. Jika keju telah berbau tengik, artinya, sudah basi dan tidak layak dikonsumsi. Jadi, pastikan Anda mencium baunya terlebih dahulu sebelum diolah atau dijadikan topping makanan tertentu. Tekstur Keju Cara memilih keju yang baik selanjutnya adalah dilihat teksturnya. Nah, setiap jenis keju memiliki tekstur yang berbeda. Seperti pada keju mozzarella yang lunak sedangkan keju edam teksturnya keras. Sedangkan keju cheddar memiliki tekstur yang kenyal apabila ditekan. Untuk itu, perhatikan jenis keju yang akan dikonsumsi, apakah teksturnya sudah sesuai dengan jenisnya atau tidak. Jadi, misalnya, keju edam memiliki tekstur yang lunak, justru keju tersebut sudah tidak baik lagi kualitasnya. Kualitas Keju juga Bisa Dilihat dari Proses Pembuatannya Ada berbagai cara untuk membuat keju. Makanan ini dihasilkan dengan memisahkan zat padat pada susu dengan proses koagulasi (pengentalan). Nah, dalam proses koagulasi ini, susu membutuhkan bakteri atau enzim tertentu atau rennet. Beberapa produk keju juga dihasilkan dengan menggunakan enzim papain. Rennet didapatkan dari lambung mamalia yang mencerna susu. Jadi, cukup sulit untuk didapatkan. Namun, di Global Solusi Ingredia, tersedia berbagai jenis enzim untuk membantu dalam proses pengolahan bahan makanan seperti keju. Rennet dan papain yang ada di GSI sudah melalui proses yang baik. Sehingga, mampu memodifikasi protein, polisakarida, dan lemak dengan sempurna. Jadi, keju yang diproses menggunakan jenis enzim dari GSI akan mendapatkan tekstur, volume, dan tampilan yang sempurna. Nah, begitulah cara memilih keju yang baik dan berkualitas. Mulai dari warna, tekstur, hingga proses pembuatannya. Jika ingin mencoba membuatnya sendiri, silakan menggunakan enzim dari GSI. Tak hanya menyediakan enzim untuk pembuatan keju. Ada juga enzim lain seperti laktase, papain, rennet, alpha galactosidase, aminopeptidase, acid protease, amilase, beta amilase, glucoamylase, cellulase, dan sebagai. Semua enzim tersebut bisa dimanfaatkan untuk pengolahan keju, susu, roti, mie, dan masih banyak lagi.
Saat ini, banyak penyakit berbahaya yang menjangkit masyarakat. Baik dari kalangan bawah hingga kalangan atas. Bukan tanpa alasan, penyakit-penyakit ini muncul karena pola makan yang tidak sehat. Terlebih, saat ini, kebanyakan industri bahan makanan hanya berorientasi pada keuntungan saja tanpa mempertimbangkan manfaat dan bahayanya jika dikonsumsi secara terus menerus. Anda mungkin tidak bisa mengatur industri dalam memproduksi makanan. Namun, Anda bisa mengatur pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan yang baik untuk tubuh. Untuk itu, ketahui bahan makanan yang tidak menyehatkan agar Anda bisa memilah jenis produk apa yang sebaiknya dikonsumsi. Langsung saja, berikut pembahasannya! Makanan Kalengan Jika menilik sifatnya yang praktis, tentu siapa saja lebih memilih makanan kalengan untuk dikonsumsi. Pasalnya, makanan kalengan lebih mudah untuk dimakan tanpa proses produksi yang panjang. Namun, sayangnya, jenis makanan yang satu ini akan berkurang zat gizinya secara drastis. Ketika proses pengalengan dilakukan, maka kandungan protein maupun vitamin di dalamnya akan rusak. Industri bahan makanan modern memang memberikan kemudahan, tetapi, jika tidak menyehatkan, tampaknya Anda harus berpikir ulang. Daging Olahan Makanan tidak sehat yang selanjutnya adalah daging olahan. Hal ini dikarenakan daging olahan sudah mengalami proses penambahan bahan pewarna maupun pengawet. Bahan tersebut bisa membuat beban hati jadi makin berat. Kandungan amonium nitrit di dalamnya pun dapat menyebabkan penyakit kanker. Untuk itu, sebaiknya Anda tidak mengkonsumsi daging olahan secara terus menerus dan dalam jumlah yang banyak. Sebab, hal ini bisa menyebabkan tekanan darah menjadi kurang stabil. Pun, kinerja organ ginjal akan terganggu. Gorengan Gorengan mengandung jumlah kalori yang sangat tinggi. Pun, dengan kandungan oksidan dan lemaknya. Apabila keseringan mengkonsumsi gorengan, maka Anda bisa menderita obesitas. Selain itu, Anda rentan terkena hyperlipitdema yang memicu penyakit jantung koroner. Industri bahan makanan di Indonesia juga banyak memproduksi makanan gorengan. Sebab, masyarakat Indonesia memang cenderung menyukai olahan makanan yang digoreng. Tak heran jika jumlah penderita obesitas di Indonesia cenderung tinggi. Tentunya Anda tidak ingin jadi bagian tersebut, bukan? Roti Putih Roti putih merupakan menu sarapan yang kurang baik. Pasalnya, di dalamnya mengandung karbohidrat olahan. Dimana kandungan serat dan nutrisi yang penting sangat lah rendah. Selain itu, roti putih jika dikonsumsi berlebihan akan memicu kenaikan gula darah. Untuk itu, Anda dapat mengganti roti putih dengan roti yang berasal dari gandum utuh dengan kandungan serat yang tinggi. Jus Buah Kemasan Sekilas, mendengar kata buah memang yang terbesit adalah kata “sehat dan menyehatkan”. Namun, hal tersebut tidak berlaku untuk jus buah kemasan. Dalam banyak penelitian, disebutkan bahwa konsumsi jus buah lebih dari 150 ml sama buruknya dengan mengonsumsi minuman soda. Pasalnya, jus buah mempunyai kandungan serat yang rendah dan kalorinya cukup tinggi. Untuk mendapatkan manfaat dari buah, Anda lebih disarankan untuk mengkonsumsinya langsung. Setelah menyimak sekian banyak makanan yang tidak sehat dan bisa memicu penyakit, tentu timbul rasa was-was di dalam hati. Namun, Anda tidak perlu khawatir, sebab, ada industri bahan makanan terbaik yang memproduksi bahan makanan sehat dengan kandungan gizi tinggi. Industri bahan makanan tersebut adalah Global Solusi Ingredia atau sering disebut dengan GSI. Produsen ini selalu menjaga kualitas dan kinerja produk yang unggul sehingga kerap dipercaya menjadi supplier bahan pangan domestik maupun internasional. GSI sudah lama bermitra dengan industri makanan sebagai pemasok bahan pangan fungsional bagi pabrik susu, pengolahan daging, bio-diesel, makanan ringan, minyak nabati, dan juga lemak. Meskipun nama tersebut ada di daftar makanan tidak sehat, tetapi, produk dari GSI berbeda. Sebab, sudah melalui inovasi panjang yang menyebabkan kandungan gizi pada makanan olahan tetap terjaga. Siap untuk hidup sehat bersama GSI?