Tekstur yang lembut menjadikan roti sebagai makanan favorit semua orang. Namun, sedikit sekali yang mengetahui teknik pembuatannya. Padahal ini merupakan hal yang menarik, karena mungkin saja kita bisa recook tanpa harus membeli.
Artikel ini akan membahas terkait teknik membuat adonan roti agar hasilnya kali dan empuk ketika sudah jadi. Silakan perhatikan dengan seksama jika Anda ingin membuat aneka jenis roti sendiri di rumah.
Berikut lima teknik membuat adonan roti anti gagal dan pasti empuk yang dimulai dari no time dough:
1. No Time Dough
No Time Dough adalah salah satu teknik membuat adonan roti di mana semua bahannya diaduk menjadi satu. Untuk membuat adonan roti dengan teknik ini memerlukan bahan pelembut dan penguat adonan agar mempercepat fermentasi dan meningkatkan tekstur roti yang dibuat.
Baca juga:
2. Sponge and Dough
Teknik membuat adonan roti selanjutnya adalah Sponge and Dough. Teknik ini terdiri dari dua proses, pertama ada proses pencampuran adonan sebanyak dua kali dan proses fermentasi sebanyak dua kali.
Sebagian bahan roti nantinya diaduk dan dibentuk menjadi adonan. Lalu difermentasikan kurang lebih selama 4-6 jam. Setelah tahap fermentasi pertama, sisa bahan adonan roti dicampur lagi dengan adonan tersebut dan difermentasi dalam durasi yang singkat, sekitar 30 menitan.
3. Straight Dough
Straight dough merupakan teknik membuat adonan roti yang umum diterapkan. Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat roti dengan teknik stragiht dough adalah air, gula, garam, mentega, dan ragi. Kelima bahan ini kemudian diaduk dan diubah menjadi adonan.
Adonan yang sudah dibentuk tadi kemudian difermentasi sekitar 3 jam. Ketika proses fermentasi memasuki 80%, adonan roti akan jadi kempis. Lalu, adonan akan kembali dibulatkan dan proses fermentasi berlanjut. Setelah difermentasi, adonan roti dapat dibentuk dan dipanggang.
4. Delayed Salt
Sekilas teknik delayed salt hampir mirip dengan straight dough. Bedanya, delayed salt memasukkan mentega dan garam saat proses fermentasi sedang berjalan. Hal Ini bertujuan untuk mempercepat proses fermentasi.
Jenis tepung yang dapat difermentasikan hingga 3 jam cocok digunakan pada teknik delayed salt. Kemudian, proses fermentasi roti yang dibuat dengan teknik delayed salt berlangsung lebih cepat karena garamnya dimasukkan di tengah-tengah proses fermentasi.
5. Yudane
Prinsip dari teknik ini adalah mencampurkan terigu dengan air mendidih sehingga tampak seperti direbus. Teknik yudane membuat adonan roti mempunyai cairan yang lebih banyak karena adanya gluten. Rasanya pun lebih manis.
Untuk membuat roti dengan teknik yudane, diperlukan 20% terigu dari total yang digunakan dalam adonan serta rasio antara air dan tepung adalah 1 banding 1. Teknik yudane menghasilkan roti yang lembut, manis, serta tahan lama, sekitar 2-3 hari di kulkas.
Jika Anda ingin membuat roti yang lezat, tentu Anda membutuhkan bahan-bahan terbaik. Kini, Bahan-bahan tersebut bisa Anda dapatkan di Global Solusi Ingredia.
Baca juga:
Bekerja sama dengan Global Specialty Ingredients dari Malaysia yang berpengalaman menyediakan suplai komposisi makanan selama lebih dari 15 tahun, Global Solusi Ingredia siap menjadi solusi untuk mendukung industri makanan di Indonesia dengan produk terbaiknya.
Global Solusi Ingredia menyediakan berbagai bahan untuk membuat adonan roti seperti pengemulsi untuk menjaga roti tetap stabil dan meningkatkan rasa roti buatan Anda. Kemudian, GSI juga memiliki enzim yang dapat membantu proses fermentasi roti sehingga teksturnya lebih lembut dan tampilannya lebih bagus.
Untuk membuat roti semakin nikmat, GSI menyediakan ingredients cokelat dengan rasa yang kaya dan tekstur yang lembut. Untuk informasi lebih lanjut seputar produk GSI dan konsultasi dapat mengunjungi situsnya langsung.
Anna Masruroh Al Jannah
A person whose love writing the most. As SEO Content Writer Global Solusi Ingredia, she loves to write an articles about foods and cake.