Dalam dunia baking, ada satu bahan yang hampir tidak pernah absen dari resep kue: butter atau mentega. Bahan ini dianggap sebagai "jiwa" dalam pembuatan kue karena mampu memberikan karakteristik rasa, tekstur, dan aroma yang tidak bisa tergantikan sepenuhnya oleh bahan lain.
Bayangkan kue bolu yang lembut dengan aroma harum, cookies yang renyah dengan rasa gurih, atau croissant yang berlapis-lapis dan meleleh di mulut—semuanya tidak lepas dari peran butter. Bahkan, banyak baker profesional menilai kualitas sebuah kue dapat dilihat dari penggunaan butternya.
Namun, apakah Anda pernah benar-benar memahami mengapa butter sangat penting? Apakah butter hanya berfungsi sebagai pemberi rasa gurih, atau ada peran lain yang lebih teknis dan mendalam dalam struktur kue?
Butter adalah produk olahan susu yang diperoleh dari proses pengocokan (churning) krim atau susu hingga terpisah antara lemak (butterfat) dan cairan (buttermilk). Kandungan utama butter adalah lemak susu (sekitar 80–82%), air (15–18%), dan sisanya adalah padatan susu.
Jenis-jenis butter yang sering digunakan dalam baking antara lain:
Dengan variasi ini, butter tidak hanya sekadar lemak biasa, melainkan bahan multifungsi dengan efek besar terhadap kualitas kue.
Baca juga: 10 Sektor Industri Makanan yang Wajib Diketahui Pelaku Bisnis
Artikel ini akan mengulas secara komprehensif tentang 7 fungsi utama butter dalam membuat kue, sekaligus menjelaskan manfaatnya sehingga kita bisa memahami alasan mengapa bahan ini begitu dihargai dalam dunia pastry dan bakery.
Butter berfungsi sebagai shortening agent, yaitu mempersingkat jaringan gluten dalam adonan. Gluten adalah protein yang terbentuk dari tepung ketika bercampur dengan air. Jika gluten terbentuk terlalu banyak, kue akan keras dan kenyal, bukan lembut.
Tanpa butter, banyak kue akan terasa kering dan padat.
Selain mengandung lemak, butter juga memiliki air dalam jumlah kecil (sekitar 15–18%). Air ini akan berubah menjadi uap saat dipanggang, membantu menghidrasi adonan sekaligus menciptakan rongga-rongga kecil di dalam kue.
Salah satu alasan utama butter disukai adalah rasa khasnya yang gurih, creamy, dan sedikit manis alami. Rasa ini berasal dari lemak susu serta senyawa volatil yang terbentuk selama proses pembuatan butter.
Aroma adalah faktor penting dalam pengalaman menikmati kue. Butter berperan besar dalam menghasilkan wangi khas yang membuat kue terasa menggugah selera.
Butter berperan dalam menciptakan struktur berlapis dan rongga udara pada kue tertentu.
Butter juga memberikan kontribusi pada warna kue. Lemak dalam butter membantu proses karamelisasi gula dan reaksi Maillard yang menghasilkan warna cokelat keemasan.
Butter tidak hanya memberikan rasa dan tekstur, tetapi juga meningkatkan stabilitas adonan. Lemak dalam butter membantu memperlambat proses kristalisasi gula dan pati, sehingga kue lebih tahan lama.
Meskipun butter, margarin, dan minyak nabati sama-sama berfungsi sebagai lemak dalam baking, hasilnya berbeda:
Banyak baker memilih mencampur butter dan margarin untuk mendapatkan keseimbangan antara rasa dan daya tahan.
Baca juga: Apa Itu Parabiotics? Solusi Baru untuk Imunitas dan Kesehatan Pencernaan
Butter bukan sekadar bahan tambahan dalam membuat kue, melainkan pilar utama yang menentukan rasa, aroma, tekstur, dan daya tarik visual. Dengan memahami 7 fungsi butter—mulai dari melembutkan tekstur, menjaga kelembaban, memberi rasa gurih, menambah aroma harum, membantu pengembangan, memberikan warna cantik, hingga meningkatkan daya simpan—kita bisa lebih bijak dalam menggunakannya.
Tidak heran jika banyak baker profesional selalu memilih butter dibandingkan alternatif lain, karena kualitas kue yang dihasilkan jauh lebih unggul. Meski harganya relatif lebih mahal, butter memberikan nilai tambah yang signifikan, terutama bagi Anda yang ingin menghasilkan kue premium yang empuk, harum, dan disukai banyak orang.
Muhammad Ermanja
Muhammad Ermanja is an esteemed expert in the field of food ingredients and a highly skilled content writer at Global Solusi Ingrredia. With his extensive knowledge and experience, he brings a wealth of expertise to the table, making him an invaluable asset to the company.