Apa Itu Parabiotics? Solusi Baru untuk Imunitas dan Kesehatan Pencernaan

Selasa, 09 September 2025 - 09:41
Apa Itu Parabiotics? Solusi Baru untuk Imunitas dan Kesehatan Pencernaan

Dalam beberapa tahun terakhir, istilah probiotik dan prebiotik sudah cukup akrab di telinga kita. Keduanya sering dikaitkan dengan kesehatan usus dan imunitas tubuh. Probiotik adalah mikroorganisme hidup yang bermanfaat bagi kesehatan jika dikonsumsi dalam jumlah cukup, sementara prebiotik adalah makanan serat yang menjadi sumber nutrisi bagi probiotik. Namun, perkembangan sains di bidang kesehatan pencernaan tidak berhenti sampai di sana. Kini, muncul sebuah konsep baru yang mulai mendapatkan perhatian luas, yaitu parabiotics.

Parabiotics dianggap sebagai generasi baru setelah probiotik, menawarkan manfaat yang sama, bahkan dalam beberapa hal lebih aman dan stabil. Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai pengertian parabiotics, cara kerja, manfaat, keunggulan dibandingkan probiotik, serta potensi penggunaannya dalam menjaga kesehatan tubuh, terutama imunitas dan pencernaan.

Apa Itu Parabiotics?

Apa Itu Parabiotics?

Parabiotics adalah sel mikroorganisme non-hidup (umumnya bakteri) yang sudah diinaktivasi tetapi tetap memiliki kemampuan memberikan manfaat kesehatan bagi tubuh. Istilah ini sering disebut juga sebagai non-viable probiotics atau “probiotik mati”.

Berbeda dengan probiotik yang memerlukan kondisi hidup agar efektif, parabiotics tetap bisa bekerja meskipun selnya sudah tidak aktif. Proses inaktivasi biasanya dilakukan melalui pemanasan, iradiasi, atau perlakuan kimia, yang membuat mikroorganisme tersebut mati tetapi masih menyimpan komponen bioaktif di dalamnya.

Komponen inilah—seperti dinding sel, metabolit, enzim, dan fragmen protein—yang kemudian berinteraksi dengan tubuh, terutama sistem imun dan usus, sehingga memberikan efek positif.

Mengapa Parabiotics Muncul?

Kehadiran parabiotics bukan tanpa alasan. Probiotik memang sudah terbukti memberikan banyak manfaat, tetapi ada beberapa tantangan dalam penggunaannya, seperti:

  1. Kestabilan Produk – Probiotik yang masih hidup sangat sensitif terhadap suhu, oksigen, dan kelembapan, sehingga mudah mati sebelum mencapai usus.
  2. Keamanan – Pada individu dengan sistem imun lemah (misalnya bayi prematur, lansia, atau pasien dengan penyakit kronis), probiotik hidup dapat menimbulkan risiko infeksi.
  3. Umur Simpan Pendek – Produk yang mengandung probiotik sering memiliki masa simpan lebih singkat karena mikroba harus tetap hidup.

Dari permasalahan inilah lahir konsep parabiotics, yang menawarkan alternatif lebih aman, lebih stabil, dan tetap bermanfaat bagi kesehatan.

Baca juga: 7 Manfaat Allulose untuk Diet Rendah Karbohidrat dan Keto

Cara Kerja Parabiotics

Walaupun tidak hidup, parabiotics masih mampu memberikan manfaat karena struktur biologisnya masih aktif secara fungsional. Cara kerjanya antara lain:

  1. Stimulasi Sistem Imun
    Komponen sel bakteri, seperti lipopolisakarida, peptidoglikan, dan asam lipoteikoat, dapat berinteraksi dengan sel imun tubuh. Hal ini menstimulasi sistem imun untuk lebih responsif terhadap infeksi dan menjaga keseimbangan peradangan.
  2. Efek Antimikroba Tidak Langsung
    Fragmen dari parabiotics mampu menghambat pertumbuhan bakteri patogen dengan memodulasi lingkungan usus, misalnya menurunkan pH atau menghasilkan zat bioaktif.
  3. Perlindungan Mukosa Usus
    Parabiotics membantu memperkuat barier usus sehingga lebih tahan terhadap kerusakan, mengurangi risiko kebocoran usus (leaky gut).
  4. Pengaturan Respon Inflamasi
    Dengan mengaktifkan reseptor tertentu pada sistem imun, parabiotics bisa membantu menyeimbangkan respon peradangan, sehingga tidak berlebihan maupun terlalu lemah.

Manfaat Parabiotics untuk Kesehatan

Berbagai penelitian awal menunjukkan bahwa parabiotics memiliki manfaat signifikan, terutama untuk pencernaan dan sistem imun. Beberapa di antaranya:

1. Meningkatkan Imunitas Tubuh

Parabiotics mampu mengaktifkan sel-sel imun seperti makrofag, sel T, dan sel NK (natural killer). Aktivasi ini membantu tubuh melawan infeksi virus maupun bakteri lebih cepat dan efektif.

2. Mendukung Kesehatan Pencernaan

Dengan memperkuat dinding usus dan menyeimbangkan respon imun di saluran cerna, parabiotics dapat mengurangi risiko diare, sindrom iritasi usus, dan masalah pencernaan lain.

3. Mengurangi Risiko Infeksi

Pada anak-anak dan lansia yang rentan, konsumsi parabiotics dapat membantu mengurangi risiko infeksi pernapasan dan pencernaan.

4. Efek Anti-Inflamasi

Studi menunjukkan bahwa parabiotics memiliki kemampuan mengurangi peradangan kronis yang sering dikaitkan dengan penyakit metabolik, autoimun, maupun penuaan.

5. Aman untuk Kelompok Rentan

Tidak seperti probiotik hidup, parabiotics aman dikonsumsi oleh bayi prematur, pasien dengan sistem imun lemah, atau orang yang sedang sakit berat karena tidak ada risiko infeksi dari bakteri hidup.

6. Stabil dalam Produk Pangan dan Suplemen

Parabiotics tahan terhadap penyimpanan jangka panjang, perubahan suhu, maupun proses pengolahan makanan. Hal ini membuatnya lebih praktis diaplikasikan dalam produk makanan, minuman, maupun suplemen kesehatan.

Perbedaan Parabiotics, Probiotics, dan Prebiotics

Agar lebih mudah memahami, berikut perbandingannya:

  • Probiotics → Mikroorganisme hidup yang memberi manfaat kesehatan jika jumlahnya cukup.
  • Prebiotics → Serat makanan yang menjadi makanan bagi probiotik untuk tumbuh.
  • Parabiotics → Mikroorganisme yang sudah mati (non-hidup) namun tetap memberikan manfaat melalui komponen bioaktifnya.

Dengan kata lain, probiotik butuh hidup untuk bekerja, sedangkan parabiotik tetap bermanfaat meskipun sudah tidak aktif.

Potensi Penggunaan Parabiotics di Masa Depan

Seiring berkembangnya penelitian, parabiotics diperkirakan akan semakin luas digunakan. Beberapa potensinya antara lain:

  1. Suplemen Kesehatan – Sebagai kapsul, tablet, atau bubuk untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan kesehatan usus.
  2. Produk Makanan dan Minuman – Dicampurkan dalam yogurt, minuman kesehatan, atau snack sehat karena lebih tahan proses produksi.
  3. Produk Bayi dan Lansia – Formula susu bayi atau produk nutrisi lansia yang lebih aman.
  4. Industri Farmasi – Sebagai terapi tambahan untuk mengatasi penyakit inflamasi usus, alergi, atau gangguan metabolisme.

Baca juga: Perbedaan Allulose, Stevia, dan Erythritol: Mana yang Lebih Baik?

Tantangan dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Meskipun menjanjikan, parabiotics juga masih memiliki beberapa tantangan:

  • Penelitian Masih Terbatas – Riset klinis masih terus dilakukan untuk memastikan manfaat jangka panjangnya.
  • Standar Produksi – Perlu adanya standar internasional mengenai dosis, jenis mikroba yang digunakan, dan metode inaktivasi.
  • Kesadaran Konsumen – Banyak orang masih lebih mengenal probiotik dibanding parabiotik, sehingga edukasi perlu digencarkan.

Kesimpulan

Parabiotics adalah solusi inovatif di dunia kesehatan pencernaan dan imunitas. Sebagai mikroorganisme non-hidup yang tetap bermanfaat, parabiotics menawarkan keunggulan dalam hal keamanan, kestabilan, dan kemudahan penggunaan dibanding probiotik tradisional.

Dengan kemampuannya memperkuat sistem imun, menjaga kesehatan usus, mengurangi peradangan, serta aman untuk kelompok rentan, parabiotics diprediksi akan menjadi salah satu terobosan penting dalam nutrisi modern. Walaupun penelitian lebih lanjut masih diperlukan, tidak diragukan lagi bahwa parabiotics membuka babak baru dalam menjaga kesehatan tubuh manusia secara alami dan berkelanjutan.

Muhammad Ermanja

Muhammad Ermanja is an esteemed expert in the field of food ingredients and a highly skilled content writer at Global Solusi Ingrredia. With his extensive knowledge and experience, he brings a wealth of expertise to the table, making him an invaluable asset to the company.

Contact Us

Contact Us