Pastinya Anda sudah sering mendengar tentang jenis pengawet BHA dan BHT. Tidak jarang, makanan kemasan yang beredar di pasaran menambahkan zat aditif ini. Hal tersebut berguna untuk memberikan daya simpan pada makanan menjadi lebih lama. Namun adakah risiko yang diberikan dari mengkonsumsi makanan tersebut? Simak ulasan di bawah ini! Apa Sih Pengawet BHA dan BHT itu? Singkatan dari BHA yaitu butylated hydroxyanisole sedangkan BHT yaitu butylated hydroxytoluene . Kedua bahan ini merupakan zat antioksidan yang kandungannya menyerupai vitamin E. Biasanya kedua senyawa ini digunakan untuk melengkapi berbagai olahan makanan kemasan pada sebuah industri. Fungsi utamanya yaitu untuk memberikan bentuk pencegahan terhadap minyak dan lemak yang ada di dalam makanan untuk mudah teroksidasi. Makanan yang telah teroksidasi tentu akan menjadi tengik, oleh karena itu dengan adanya pengawet ini makanan bisa menjadi lebih lama untuk bisa teroksidasi. Baca juga: Ketahui 5 Perbedaan Ragi dan Emulsifier Tingkat Keamanan dalam Mengkonsumsi Setelah memahami akan pengertian pengawet BHA dan BHT, mungkin mulai muncul beberapa pertanyaan terkait dengan keamanannya. Berdasarkan hasil studi yang telah dilakukan memberikan ungkapan bahwa kedua jenis pengawet tersebut aman untuk digunakan dalam berbagai macam produk olahan. Baik itu di dalam produk makanan maupun olahan minuman. Sejumlah penelitian telah memberikan pendapatnya bahwa rata-rata penggunaan jumlah takaran dalam sebuah makanan, masih mampu ditolerir oleh tubuh manusia. Hal tersebut dikarenakan jumlah dosis yang digunakan tergolong sangat sedikit. Namun, apabila dalam konsuminya tidak sesuai dengan batas kewajaran, tentu akan menimbulkan berbagai macam reaksi buruk yang akan timbul. Bahkan dampak tersebut dapat memunculkan adanya interaksi dengan hormon steroid dan juga hormon kontrasepsi. Dengan demikian, dalam mengkonsumsi segala jenis makanan kemasan, sangat perlu untuk diperhatikan jumlah pengkonsumsiannya. Akan tetapi lebih baik lagi jika, Anda mengurangi pengkonsumsian olahan makanan yang menggunakan bahan pengawet. Jenis Makanan yang Mengandung BHA dan BHT Sangat banyak sekali jenis-jenis makanan yang menggunakan bahan pengawet ini. Selain digunakan untuk mencegah lemak pada makanan menjadi tengik, pengawet ini juga berguna untuk penghilang busa ragi di dalam bahan makanan. Biasanya BHA sering ditemukan di dalam sereal, mentega, daging, permen karet, bir, makanan ringan dan juga berbagai jenis olahan makanan panggang. Selain di dalam olahan makanan dan minuman, pengawet ini juga sering ditemukan pada pakan ternak, produk minyak bumi, kosmetik dan masih banyak lagi yang lainnya. Sedangkan pengawet jenis BHT sering dimanfaatkan pada sebuah industri makanan untuk memberikan warna, bau dan juga rasa makanan menjadi lebih awet. Jenis pengawet ini juga bisa Anda temukan di dalam produk makanan sereal, serta berbagai jenis makanan yang mengandung minyak dan lemak. Baca juga: 5 Bahan Alternatif Pengganti Emulsifier Dengan memberikan beragam jenis zat aditif ini, tentu akan memberikan hasil olahan makanan yang lebih tahan lama serta memberikan bentuk warna yang lebih menarik. Di dalam sebuah industri bahan pangan, tentu akan sangat memperhatikan tingkat ketahanan pangan yang diproduksinya. Demikian penjelasan singkat terkait dengan pengawet BHA dan BHT. Melengkapi berbagai olahan makanan dengan pengawet tentu dapat memberikan daya simpan yang lebih lama terhadap makanan tersebut. Apabila Anda ingin menggunakan pengawet untuk olahan makanan, Anda bisa mendapatkan bahan ini di PT Global Solusi Ingredia. Di sana tersedia sangat banyak sekali berbagai jenis pengawet yang tentunya aman dan telah lolos BPOM RI dan mendapat sertifikat halal dari MUI. Anda juga bisa menemukan beragam bahan-bahan pendukung lainnya yang bisa digunakan untuk bahan pelengkap pada suatu olahan makanan.