Saffron, sering disebut sebagai "emas merah," adalah rempah yang dikenal sebagai salah satu bahan dapur termahal di dunia. Berasal dari bunga Crocus sativus, saffron diekstrak dari benang sari halus yang tumbuh di tengah-tengah kelopak bunga tersebut. Setiap bunga hanya menghasilkan tiga helai benang saffron, yang kemudian dipetik dengan hati-hati secara manual sebelum dikeringkan. Proses panen yang sangat intensif inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa harga saffron begitu tinggi. Untuk menghasilkan satu kilogram saffron kering, dibutuhkan sekitar 150.000 hingga 200.000 bunga, membuatnya menjadi rempah yang sangat eksklusif. Saffron telah digunakan selama ribuan tahun, baik sebagai bumbu masakan, pewarna alami, hingga bahan dalam pengobatan tradisional. Kehadirannya dalam kuliner menambahkan warna kuning keemasan dan cita rasa yang kaya dan khas, sering kali dijumpai dalam masakan Timur Tengah, India, hingga Eropa . Selain fungsinya dalam kuliner, saffron juga memiliki reputasi sebagai bahan pengobatan alami yang diyakini dapat memberikan berbagai manfaat kesehatan, mulai dari meningkatkan suasana hati hingga meredakan nyeri. Popularitas dan sejarah panjang penggunaannya, ditambah dengan kompleksitas produksinya, menjadikan saffron tidak hanya sebagai rempah, tetapi simbol kemewahan dan kualitas yang tinggi. Apa Itu Saffron? Saffron adalah rempah yang berasal dari bunga Crocus sativus, dikenal sebagai rempah termahal di dunia karena proses produksinya yang rumit dan jumlah yang sangat terbatas. Setiap bunga Crocus sativus hanya menghasilkan tiga helai stigma merah terang, yang merupakan bagian dari tanaman yang diambil untuk dijadikan saffron. Untuk mendapatkan satu kilogram saffron kering, dibutuhkan sekitar 150.000 hingga 200.000 bunga, yang harus dipetik dengan tangan, sering kali saat pagi hari sebelum bunga mekar penuh untuk menjaga kualitasnya. Setelah dipanen, benang saffron kemudian dikeringkan, sehingga menghasilkan rempah yang terkenal akan aroma, rasa, dan warnanya yang kuat. Baca juga: 10 Fakta Penting Minyak Zaitun yang Perlu Anda Ketahui Selain digunakan sebagai bumbu masakan, saffron memiliki sejarah panjang dalam berbagai budaya, terutama di Timur Tengah, India, dan Mediterania, sebagai bahan pewarna alami serta sebagai obat tradisional. Saffron memiliki aroma yang khas, sedikit manis dan tajam, serta memberikan warna kuning keemasan pada makanan yang dimasak dengannya, seperti risotto, paella, dan biryani. Lebih dari sekadar rempah, saffron juga dikenal karena manfaat kesehatannya yang luas, dipercaya dapat membantu meningkatkan suasana hati, memperbaiki kualitas tidur, hingga meredakan gejala depresi dan kecemasan. Komponen aktif utama dalam saffron, yaitu crocin dan safranal, diyakini memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi yang kuat. Keunikan saffron terletak pada sifatnya yang sangat langka dan eksklusif, menjadikannya rempah yang tidak hanya berharga dalam dunia kuliner, tetapi juga diakui dalam dunia pengobatan dan kosmetik. Meskipun harganya mahal, saffron tetap menjadi salah satu bahan dapur paling dicari dan dihormati di seluruh dunia karena kualitasnya yang luar biasa dan manfaat kesehatannya yang beragam. 7 Fakta Unik tentang Saffron, Rempah Termahal di Dunia Saffron, rempah berwarna merah keemasan ini, dikenal sebagai salah satu bahan paling berharga di dunia. Penggunaannya tidak hanya terbatas pada masakan, tetapi juga di bidang kesehatan dan kecantikan. Berikut adalah tujuh fakta unik yang mungkin belum Anda ketahui tentang saffron: 1. Rempah Termahal di Dunia Saffron memiliki julukan "emas merah" karena harganya yang sangat tinggi, mencapai ribuan dolar per kilogram. Hal ini disebabkan oleh proses panen yang sangat intensif, di mana setiap bunga Crocus sativus hanya menghasilkan tiga helai benang saffron. Untuk mendapatkan satu kilogram saffron, dibutuhkan lebih dari 150.000 hingga 200.000 bunga, yang semuanya harus dipetik dengan tangan. Proses ini sangat memakan waktu dan tenaga, sehingga menjadikan saffron sebagai rempah termahal di dunia. 2. Memiliki Aroma dan Rasa yang Khas Saffron memiliki aroma dan rasa yang unik—sedikit manis, floral, dan tanah dengan sentuhan kehangatan yang halus. Rempah ini digunakan dalam berbagai masakan, dari risotto di Italia, paella di Spanyol, hingga biryani di India. Selain memberikan rasa yang khas, saffron juga menambahkan warna kuning keemasan pada hidangan. 3. Simbol Kemewahan sejak Ribuan Tahun Lalu Saffron telah digunakan sejak zaman kuno sebagai simbol kemewahan dan kekayaan. Bangsa Mesir kuno menggunakan saffron sebagai parfum dan bahan kosmetik, sementara di Persia dan India, rempah ini menjadi komoditas berharga dalam perdagangan dan digunakan dalam ritual keagamaan. Bahkan, Cleopatra disebut-sebut mandi dengan air yang dicampur saffron untuk menjaga kecantikan kulitnya. 4. Manfaat Kesehatan yang Menakjubkan Selain digunakan sebagai bumbu masakan, saffron juga terkenal karena manfaat kesehatannya. Penelitian modern menunjukkan bahwa saffron mengandung senyawa aktif seperti crocin dan safranal, yang memiliki sifat antioksidan, anti-inflamasi, dan anti-depresan. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa saffron dapat membantu meningkatkan suasana hati, meredakan gejala depresi, memperbaiki kualitas tidur, dan bahkan memiliki potensi melawan penyakit Alzheimer. 5. Saffron Hanya Tumbuh di Beberapa Negara Meskipun dikenal luas di seluruh dunia, saffron hanya dapat tumbuh di beberapa negara dengan iklim yang tepat. Negara-negara penghasil saffron terbesar adalah Iran, India, Spanyol, dan Yunani. Iran sendiri memproduksi sekitar 90% saffron dunia, menjadikannya pusat utama produksi saffron global. Baca juga: Apa Itu Gelatin? Berikut Penggunaan dan Manfaatnya 6. Dikenal sebagai Pewarna Alami Selain aromanya yang unik, saffron juga sering digunakan sebagai pewarna alami. Crocin, salah satu senyawa aktif dalam saffron, memberikan warna kuning yang intens. Di banyak masakan, saffron digunakan untuk memberikan warna cerah yang indah pada hidangan seperti sup, nasi, dan minuman . Bahkan di luar kuliner, saffron juga digunakan dalam tekstil tradisional untuk mewarnai kain. 7. Membutuhkan Kondisi Spesifik untuk Panen Saffron dipanen pada waktu yang sangat spesifik. Bunga Crocus sativus hanya mekar sekali setahun, selama periode yang sangat singkat, yaitu sekitar akhir Oktober hingga awal November. Panen dilakukan sebelum matahari terbit, ketika bunga belum sepenuhnya mekar, untuk menjaga kualitas benang saffron. Ketelitian dan kecepatan sangat penting dalam proses ini, karena bunga saffron mudah layu jika tidak dipetik tepat waktu. Kesimpulan Sebagai rempah termahal di dunia, saffron tidak hanya dikenal karena proses produksinya yang rumit dan intensif, tetapi juga karena kualitas serta nilai kesehatannya yang luar biasa. Diambil dari bunga Crocus sativus, saffron memiliki aroma, rasa, dan warna yang khas, menjadikannya bahan yang sangat dihargai dalam berbagai masakan dunia, terutama di kawasan Timur Tengah, India, dan Eropa. Selain keunggulannya dalam kuliner, saffron juga telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional dan diyakini memiliki manfaat untuk kesehatan fisik dan mental, seperti meningkatkan suasana hati, menurunkan tingkat stres, hingga bertindak sebagai antioksidan. Keunikan dan kelangkaannya, ditambah dengan manfaatnya yang luas, menjadikan saffron lebih dari sekadar bumbu—ia adalah simbol kemewahan , prestise, dan kesehatan yang tak ternilai.