Keterampilan dalam membuat adonan kue atau baking memang merupakan keterampilan yang perlu diasah secara terus menerus. Untuk dapat menghasilkan adonan yang bagus dan lembut tidak bisa muncul secara cepat.
Melainkan selalu melewati proses gagal terlebih dahulu sampai pada akhirnya berhasil. Kegagalan dalam membuat adonan tersebut bermacam-macam. Mulai dari adonan yang tidak mengembang, adonan yang sulit kalis, atau pun adonan yang over proofing.
Kalau kamu sedang belajar tekning baking, penting untuk kamu mengetahui apa saja ciri-ciri dari adonan over proofing atau adonan yang mengembang terlalu berlebihan. Sebab, adonan ini jika dipanggang tidak akan menghasilkan kue atau roti yang lembut dan teksturnya kurang nikmat, jadi perlu sekali untuk dihindari. Agar tidak penasaran lagi, berikut ini adalah ciri-cirinya.
Baca juga: Intip Apa Saja Manfaat Cokelat untuk Tubuh!
Ciri yang paling dapat dilihat dari adonan kue atau roti yang over proofing adalah teksturnya yang melar dan tidak lembut. Adonan yang telah proofing dengan baik adalah adonan yang permukaannya halus dan teksturnya lembut.
Dari segi bentuk juga tidak terlalu beda perubahan ukurannya dari sebelum didiamkan. Jika adonan kamu bentuknya menjadi agak gepeng dan meleber kemana-mana, bisa dipastikan bahwa adonan tersebut sudah over proofing.
Hal tersebut biasanya dipicu oleh masa pendiaman adonan yang terlalu lama atau dalam kurun waktu lebih dari 30 menit. Adanya aktivitas ragi yang cepat dalam waktu lama akan membuat gluten menjadi melar dan tak mampu lagi menahan struktur internal adonan.
Sehingga pada akhirnya adonan menjadi meleber dan tidak lembut. Apabila adonan ini dilanjutkan ke proses pemanggangan, biasanya akan menghasilkan kue atau roti yang kempis dengan tekstur yang sangat kasar.
Ciri berikutnya dari adonan yang telah over proofing adalah teksturnya yang lemah namun tidak elastis. Untuk memastikan hal tersebut, terlebih dahulu perhatikan ukuran adonan yang telah didiamkan.
Jika adonan membesar lebih dari 2 kali besar ukuran awal, dapat dicurigai bahwa adonan telah over proofing. Kemudian coba tusuk adonan tersebut dengan telunjuk jari Anda. Adonan yang baik akan kembali ke bentuk semula setelah Anda tusuk perlahan dengan jari. Atau, paling tidak akan ada usaha untuk membuat cekungan tusukan jari itu menjadi agak rata kembali.
Namun, adonan yang telah terlalu lama didiamkan sehingga mengembang secara berlebihan atau over proofing tidak akan kembali rata setelah ditusuk oleh jari. Cekungan hasil tusukan tersebut akan tetap membekas dikarenakan struktur adonan over proofing yang cenderung rapuh.
Ciri lain dari adonan yang over proofing adalah aroma dari ragi yang tercium menyengat atau menusuk saat Anda membuka adonan yang telah didiamkan tersebut. Namun, tidak perlu terlalu panik saat adonan ternyata sudah over proofing, sebab Anda masih bisa untuk mengatasi adonan tersebut dengan cara yang tepat.
Baca juga: Senyawa Antimikroba Pada Rempah-Rempah
Cara yang dapat Anda lakukan adalah dengan menambahkan terigu agar tidak terlalu lengket, atau dapat pula melumuri tangan dengan margarin agar adonan dapat lebih mudah dibentuk.
Di samping itu, Anda juga perlu mengetahui apa saja pemicu adonan yang mudah over proofing. Sebab, di samping durasi adonan yang didiamkan terlalu lama, terkadang jenis ragi atau pengembang kue tertentu juga dapat memicu adonan menjadi terlalu cepat mengembang. Sehingga memang memilih ragi yang tepat sangatlah penting.
Anda dapat memilih produk ragi yang sesuai dengan kebutuhan di Global Solusi Ingredia. Di sana, terdapat berbagai bahan pangan yang berkualitas dengan harga yang sesuai. GSI di Indonesia sudah cukup dipercaya oleh para pelanggannya, sedangkan di Malaysia, orang-orang sudah mengetahui bahwa PT GSI merupakan pusat penyedia bahan makanan terbaik.
Anna Masruroh Al Jannah
A person whose love writing the most. As SEO Content Writer Global Solusi Ingredia, she loves to write an articles about foods and cake.