Penggunaan minyak goreng telah menjadi kebutuhan pokok bagi hampir seluruh masyarakat. Pasalnya, setiap hari kita memasak pasti minyak goreng akan digunakan. Hal ini mendorong banyaknya inovasi-inovasi di industri minyak goreng . Salah satu inovasi yang sebetulnya sudah sejak lama dilakukan adalah dengan menggunakan minyak nabati. Minyak nabati atau minyak yang dihasilkan dari tanaman dan tumbuh-tumbuhan banyak dipilih orang karena dianggap lebih sehat. Di Indonesia sendiri, minyak nabati banyak diproduksi dan ikut serta mendorong perekonomian negara. Minyak nabati tersebut adalah diproduksi dari hasil pengolahan kelapa sawit. Tidak tanggung-tanggung, hasil olahan kelapa sawit dari Indonesia ini sangat populer di dunia. Baca juga: 5 Aneka Makanan yang Mengandung Enzim Amilase Alami Bahkan angka ekspor minyak kelapa sawit Indonesia ke wilayah Eropa mencapai peningkatan yang terus signifikan. Nah, jika kamu penasaran bagaimana cara membuat minyak kelapa sawit, berikut ini adalah ulasannya! 1. Buah Kelapa Sawit Asli Untuk dapat membuat minyak kelapa sawit yang murni, hal utama yang harus dilakukan adalah mengumpulkan buah kelapa sawit yang diambil dari tandan buah segar (TBS). TBS yang digunakan adalah yang sudah masuk usia matang dan memiliki mutu yang baik untuk dipanen (tidak terserang hama). Setelah TBS dikumpulkan, selanjutnya TBS tersebut didistribusikan ke pusat pengolahan kelapa sawit, biasanya berupa pabrik. 2. Pengolahan Buah Kelapa Sawit Setelah buah atau TBS kelapa sawit sampai di pusat pengolahan kelapa sawit, selanjutnya TBS tersebut memasuki tahap pengolahan awal. Di tahap pengolahan awal, TBS diolah dengan menggunakan uap dari air panas yang memiliki tekanan sekitar 2,2 sampai dengan 3 kg per cm. proses penguapan ini dilakukan selama 90 menit sampai TBS matang dan bakteri yang terbawa menjadi mati. Sebab, bakteri dan enzim atau zat-zat lain yang tidak diinginkan apabila terbawa maka akan dapat merusak hasil akhir dari minyak kelapa sawit yang diproduksi. Tahap pengolahan berikutnya adalah untuk melepaskan TBS dari tangkainya. Cara yang umum dilakukan adalah dengan membanting-banting buah lalu kemudian dilanjutkan dengan mesin therser. Setelah terlepas dari tangkai, buah sawit akan diberikan tekanan uap panas lagi sampai dengan suhu 90 derajat untuk mempermudah pemisahan biji dan daging buah. Setelah itu, barulah daging buah diperas dan menghasilkan minyak kasar. 3. Tahap Penyaringan Minyak Setelah tercipta minyak kasar yang masih bercampur dengan daging buah yang hancur, selanjutnya masuklah ke tahap penyaringan. Setelah disaring, minyak masih memiliki kandungan air. Maka minyak harus dipisahkan dari air yang terkandung di dalamnya. Setelah pemisahan pun minyak masih belum dapat dikatakan murni. Maka minyak sawit yang diolah tersebut harus dimasukan ke alat bernama vacuum dryer untuk menjadi minyak kelapa sawit murni yang siap digunakan. Baca juga: 7 Langkah Cara Membuat Parfum dengan Minyak Essensial Minyak kelapa sawit ini bernilai jual tinggi di dunia industri minyak goreng . Nilai jualnya lebih tinggi dari minyak sayur jenis lainnya yang dijual bebas di pasaran. Tingginya harga minyak sawit disebabkan oleh kandungannya yang murni dan bermanfaat. Banyak sekali manfaat yang dihasilkan oleh minyak sawit. Seperti untuk membuat shampo alami, pasta gigi, atau juga ditambahkan ke bahan makanan seperti kue dan juga krimer untuk kopi. Salah satu perusahaan yang memberikan edukasi dan dorongan terhadap inovasi dalam pengolahan minyak kelapa sawit adalah PT Global Solusi Ingredia (GSI). GSI melalui pelatihan dan free konsultasi dapat memberikan program pelatihan terampil yang sesuai dengan praktik di lapangan. Tentunya, melalui pelatihan ini akan menciptakan para pelaku usaha minyak kelapa sawit yang lebih inovatif dan kreatif. Demikian ulasan mengenai cara membuat minyak kelapa sawit, semoga bermanfaat!