Banyak terjadi perdebatan terkait dengan emulsifier apakah zat itu dicap halal atau haram. Apakah emulsifier itu sendiri? Emulsifier adalah zat kimia yang membuat lemak terdispersi dalam air atau tetesan air yang terdapat dalam lemak atau minyak. Pengemulsi digunakan dalam makanan yang mengandung lemak (atau minyak) dan air. Contoh pengemulsi adalah lesitin, mono dan digliserida. Pengemulsi dapat dibuat dari sumber hewani atau nabati. Apa itu emulsifier Emulsifier sumber hewani dinilai lebih berpotensi menimbulkan sifat haram daripada halal. Alasannya ialah, ketika dibuat dari sumber hewani, pengemulsi cenderung mengandung kandungan dari tulang hewan. Jikalau hewan tersebut ialah hewan halal dan disembelih dengan cara halal, maka hukumnya ialah halal. Namun, seringkali kita tidak mengetahui hewan apa yang dipakai sebagai bahan dasar pengemulsi tersebut. Sumber emulsifier Berbeda dengan tanaman, pengemulsi berbahan dasar tanaman lebih dicap kehalalannya. Hal ini karena tanaman tidak dibatasi masalah halal dan haramnya. Oleh karenanya, apabila pengemulsi atau emulsifier dibuat dengan sumber dari tanaman, maka bisa dipastikan halal, karena tidak melalui proses penyembelihan. Baca juga: Emulsifier Pada Minuman, Amankah untuk Kesehatan? Contoh emulsifier berbahan nabati Terdapat beberapa contoh emulsifier. Contoh yang pertama ialah lesitin. Lesitin adalah campuran lemak yang penting untuk sel-sel dalam tubuh manusia. Ini dapat ditemukan di banyak makanan, termasuk kedelai dan kuning telur. Dalam makanan, lesitin adalah sumber utama kolin, nutrisi yang mirip dengan vitamin B. Lesitin diubah menjadi asetilkolin, zat yang mentransmisikan impuls saraf. Orang menggunakan lesitin untuk penyakit Alzheimer dan demensia, penyakit parkinson, dan banyak kondisi lainnya, tetapi tidak ada bukti ilmiah yang baik untuk mendukung penggunaan ini. Dengan fakta ini, jika menemukan pengemulsi dengan kandungan lesitin, maka dapat dipastikan halal. Contoh emulsifier berbahan hewani Contoh yang kedua ialah mono dan digliserida. juga disebut mono- dan digliserida asam lemak, jenuh atau tidak jenuh, adalah campuran monogliserida (umumnya dengan 40-90%) dan digliserida, dan juga termasuk sejumlah kecil trigliserida. Ini adalah pengemulsi yang paling banyak digunakan dalam makanan dan dengan nomor aditif makanan Eropa E471. Bahan baku utama yang terlibat dalam produksi mono dan digliserida adalah asam lemak dan gliserol, keduanya secara alami terdapat dalam lemak/minyak nabati dari hewan (misalnya sapi, babi) dan sayuran (berbagai biji tanaman). Untuk halal atau tidaknya, contoh emulsifier jenis ini beresiko haram, karena mengandung potensi sumber hewani yaitu babi. Dimana sumber hewani dari babi merupakan zat yang haram dalam islam walaupun konsentrasinya kecil. Untuk itu, dari kedua jenis diatas, emulsifier yang memiliki kemungkinan lebih tinggi haramnya ialah monogliserida. Hasil penelitian Menurut penelitian dari Universitas Putra Malaysia, status kehalalan emulsifier E471 menjadi dipertanyakan, jika sumber asal nabati atau hewani tidak disebutkan dalam label. Isu ini menjadi semakin penting mengingat banyak isu baru-baru ini terkait dengan penggunaan emulsifier E471 dalam produk makanan tertentu seperti kopi dan mayones. Juga, ada beberapa spekulasi bahwa E471 di beberapa merek komersial cokelat bisa jadi emulsifier yang berasal dari hewan. Dalam kasus seperti ini, mungkin perlu memiliki metodologi analitis yang dapat membantu melacak sumber asal emulsifier. Baca juga: Jenis Emulsifier yang Biasa Digunakan untuk Industri Makanan Kesimpulan Kesimpulannya, pembeli bahan makanan atau produsen kue, harus sangat jeli dalam melihat kandungan atau komposisi dari bahan tersebut. Karena jika ada kesalahan sedikit saja, bisa menimbulkan keputusan yang fatal apakah halal atau tidak. Namun walau begitu, pembeli dapat melihat logo halal atau haram yang telah diberi cap oleh Majelis Ulama Indonesia. Sehingga, pembeli tidak perlu kuatir dalam memilih produk emulsifier. Salah satu sumber untuk membeli emulsifier halal adalah melalui GSI. GSI adalah salah satu produsen bahan makanan halal yang menjamin produk emulsifier bebas bahan hewani. Emulsifier dijamin halal dikonsumsi karena sudah didukung oleh BPOM dan MUI.