Umumnya penggunaan bahan pengawet berguna untuk menjaga kesegaran serta mutu pada makanan. Akan tetapi semakin berkembangnya teknologi, terdapat beberapa jenis pengawet berbahaya yang merugikan tubuh. Apa saja dampak yang ditimbulkan apabila mengkonsumsi pengawet tersebut? Berikut penjelasannya. Meningkatkan Risiko Terkena Kanker Dampak mengkonsumsi pengawet berbahaya yang pertama yaitu dapat meningkatkan risiko terkena penyakit kanker. Hal ini dikarenakan kemampuan dari bahan pengawet yang bisa berubah menjadi zat karsinogen. Zat karsinogen merupakan salah satu jenis zat berbahaya yang dapat mengubah asam deoksiribonukleat yang ada di dalam tubuh. Sehingga dapat mengganggu proses biologi yang ada di dalam tubuh manusia. Dengan demikian, kandungan zat tersebut dapat memberikan tingkat risiko terkena penyakit kanker menjadi lebih tinggi. Baca juga: Mengenal Lebih Jauh Pengawet BHA dan BHT Terganggunya Sistem Saraf Dampak yang kedua yaitu dapat mengganggu sistem saraf manusia. Kebanyakan seseorang yang mengkonsumsi makanan dengan jumlah kandungan bahan pengawet tinggi. Seringkali akan mengalami sakit kepala, mulai dari sakit kepala yang ringan maupun yang berat. Hal tersebut sesuai dengan tingkat pengkonsumsian, semakin banyak makanan berbahaya tersebut di makan, maka tingkat risiko yang diberikan juga semakin tinggi. Mengganggu Kinerja Ginjal Jenis ginjal yang baik akan bekerja dengan menyaring berbagai zat yang dibutuhkan oleh tubuh. Selain itu, ia akan membuang zat-zat lainnya sebagai sisa metabolisme pada tubuh. Akan tetapi apabila terjadi kegagalan dalam kinerja ginjal, maka berbagai zat yang tidak dibutuhkan tersebut akan menumpuk di dalam jantung. Sehingga dapat menjadikan sebagai racun yang akan mengganggu kesehatan di dalam tubuh manusia. Tentunya kerusakan ginjal ini dapat disebabkan karena kesalahan dalam mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengandung bahan berbahaya. Risiko Terkena Penyakit Jantung Dampak selanjutnya yaitu dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Tentu penyakit mematikan yang satu ini dapat disebabkan karena mengkonsumsi makanan yang mengandung berbagai jenis bahan berbahaya. Hal ini karena kandungan berbahaya yang ada di dalam pengawet dapat melemahkan fungsi jantung dalam bekerja. Bahkan dapat juga menyebabkan gangguan jaringan yang ada di area jantung. Yang lebih menyeramkan lagi, dapat merusak pembuluh darah dengan membuat pembuluh arteri menjadi lebih keras dan menyempit. Mengganggu Sistem Pencernaan Karena pengawet tersebut diaplikasikan pada makanan, maka hal pertama yang berdampak langsung yaitu sistem pencernaan. Biasanya keluhan yang terjadi apabila mengkonsumsi olahan makanan yang mengandung pengawet berbahaya yaitu dapat memberikan keluhan penyakit diare. Sehingga penyakit ini dapat menyebabkan seseorang menjadi kekurangan banyak cairan dengan jumlah yang banyak. Infeksi Pada Pernapasan Banyak sekali jenis-jenis makanan berbahaya yang dapat mengganggu sistem pernapasan manusia. Hal tersebut tentunya disebabkan karena adanya kandungan bahan pengawet yang berbahaya pada makanan. Bagi Anda yang mempunyai riwayat gangguan sistem pernapasan seperti asma, tingkat risiko kambuh sangatlah besar. Bahkan jika dalam mengkonsumsi makanan tersebut dilakukan secara tidak wajar, atau mengkonsumsi dalam jumlah yang banyak. Sehingga risiko asma yang dimiliki dapat lebih mudah kambuh. Baca juga: 5 Tips Membuat Kue Basah Agar Tidak Cepat Basi Mengubah Perilaku Seseorang Berdasarkan beberapa penelitian, mengkonsumsi jenis bahan pengawet yang berbahaya dapat mengubah perilaku seseorang. Hal ini terutama berisiko terhadap anak-anak. Dampak tersebut dapat mengubah sikap anak menjadi lebih aktif atau bisa dikatakan terserang gangguan hiperaktif. Demikian penjelasan singkat terkait dengan dampak mengkonsumsi pengawet berbahaya yang ada di dalam olahan makanan. Apabila Anda ingin melakukan proses pengawetan menggunakan bahan pengawet yang aman. Anda bisa mendapatkannya di PT Global Solusi Ingredia, terdapat banyak sekali berbagai jenis pengawet makanan yang aman untuk Anda gunakan. Pengawet GSI sudah terdaftar di BPOM RI dan mendapat lisensi halal dari MUI.