Antioksidan Sintetis

Kamis, 07 Juli 2022 - 22:39

Pada dasarnya, antioksidan merupakan jenis senyawa yang dapat membantu untuk menghambat, mencegah, menunda ataupun memperlambat reaksi oksidasi. Biasanya senyawa ini sering ditemukan di dalam berbagai jenis olahan bahan pangan. Senyawa ini terbagi menjadi 2 yaitu antioksidan sintetis dan alami. Pada artikel kali ini akan dijelaskan beberapa jenis yang tergolong ke dalam antioksidan yang diperoleh dari hasil sintesis reaksi kimia. Apa sajakah itu? Berikut diantaranya. Tokoferol Jenis antioksidan sintetis yang pertama yaitu tokoferol. Tokoferol merupakan senyawa organik dengan menggunakan gugus fenol yang telah mengalami proses metilasi. Jenis senyawa ini termasuk ke dalam jenis antioksidan yang bisa larut dalam kandungan lemak. Bentuk mekanisme kerja pada tokoferol ini umumnya menyerupai dengan vitamin E. Baca juga:  Mengenal Lebih Jauh Pengawet BHA dan BHT Butil Hidroksi Anisol  (BHA) Butil Hidroksi Anisol  atau yang bisa disingkat dengan BHA merupakan zat antioksidan yang berasal dari gabungan dua senyawa fenol isomerik. Bentuk dari senyawa ini berupa bubuk kristal berwarna putih dengan aroma yang samar. Sifat yang dimiliki BHA ini yaitu mudah larut di dalam etanol akan tetapi sukar larut di dalam air. Antioksidan yang satu ini juga mempunyai sifat antimikroba yang bisa digunakan untuk bahan pembuatan kosmetik, obat-obatan dan juga pada olahan makanan. Fungsi utama dari BHA yaitu untuk menunda serta mencegah adanya ketengikan oksidatif yang berasal dari lemak dan minyak. Selain itu, senyawa ini juga dapat mencegah hilangnya aktivitas pada vitamin yang mudah larut di dalam minyak. Butil Hidroksil Anisol ini termasuk zat yang fotolisis, dengan artian dapat mengalami perubahan warna apabila terkena paparan sinar matahari. Dengan demikian, penyimpanan BHA ini harus berada di dalam wadah yang tertutup rapat dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung.  Butil Hidroksi Toluen  (BHT) Butil Hidroksi Toluen  atau BHT merupakan bentuk senyawa zat kimia yang sering digunakan sebagai antioksidan. Biasanya BHT ini digunakan di dalam makanan kemasan, khususnya pada jenis makanan yang mengandung banyak lemak dan minyak. Meskipun pengaplikasian zat ini digunakan untuk mengontrol minyak pada makanan, akan tetapi efek kesehatan yang diberikan masih belum jelas akan keburukannya. Oleh karena itu, BHT ini masih sering digunakan pada berbagai jenis industri makanan kemasan untuk menghindari ketengikan. Tert-Butil Hidroksi Quinon (TBHQ) TBHQ atau Tertiary butylhydroquinone merupakan salah satu jenis antioksidan sintetis yang sering digunakan pada industri makanan. TBHQ ini dapat membantu untuk mencegah serta menghambat kerusakan pada makanan. Hal ini tentunya berbeda dengan antioksidan alami yang mempunyai manfaat untuk kesehatan. Senyawa ini oleh BPOM RI digolongkan menjadi salah satu bahan tambahan pangan (BTP). Baca juga:  7 Dampak Mengkonsumsi Pengawet Berbahaya Propil Galat Pada dasarnya propil galat merupakan senyawa kimia ester yang khusus dibentuk oleh kondensasi asam galat dan juga propanol. Propil galat ini termasuk senyawa antioksidan yang biasa digunakan untuk bahan tambahan pada olahan pangan yang banyak mengandung minyak dan lemak. Hal ini bertujuan untuk mencegah adanya oksidasi pada makanan dalam waktu yang cepat. Dengan demikian, olahan makanan yang mengandung propil galat ini rasa enak yang dimiliki cenderung lebih tahan lama. Itulah beberapa jenis antioksidan sintetis yang sering Anda temukan di dalam olahan makanan. Anda bisa mendapatkan berbagai jenis antioksidan, baik itu alami maupun buatan di PT Global Solusi Ingredia. Perusahaan ini merupakan salah satu  supplier  bahan makanan yang sudah terkenal di seluruh dunia. Dengan demikian, Anda bisa mempercayakan segala jenis bahan makanan pada PT Global Solusi Ingredia tanpa khawatir akan kualitas produk yang ditawarkan.

Contact Us

Contact Us