Shortening adalah lemak padat yang sering digunakan dalam dunia pembuatan kue untuk memberikan tekstur yang lebih ringan, renyah, dan flaky pada produk akhir. Biasanya terbuat dari minyak nabati seperti kedelai, kelapa, atau canola, shortening memiliki titik leleh yang lebih tinggi dibandingkan mentega, sehingga memberikan hasil yang lebih stabil dan konsisten. Karena sifatnya yang padat pada suhu ruangan, shortening memungkinkan pembuat kue untuk menciptakan lapisan-lapisan adonan yang ringan dan mudah hancur, yang sangat dibutuhkan dalam pembuatan berbagai jenis kue, seperti pie, pastry, dan cookies.
Penggunaan shortening dalam pembuatan kue membantu memperbaiki tekstur dan kualitas produk akhir dengan cara memisahkan lapisan-lapisan tepung, mengurangi pembentukan gluten, serta membuat adonan lebih mudah diproses. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai apa itu shortening, manfaatnya dalam pembuatan kue, serta bagaimana shortening membantu menciptakan kue yang lebih renyah dan flaky.
Shortening adalah jenis lemak nabati yang padat pada suhu ruang, dan umumnya digunakan dalam industri pangan untuk menghasilkan tekstur kue yang lebih ringan, renyah, dan flaky. Secara teknis, shortening adalah lemak yang telah melalui proses hidrogenasi, di mana hidrogen ditambahkan ke minyak nabati (seperti minyak kedelai, kelapa, atau canola) untuk mengubahnya menjadi bentuk padat. Proses ini mengubah minyak yang semula cair menjadi padat, dengan titik leleh yang lebih tinggi dibandingkan dengan mentega. Dalam pembuatan kue, shortening berfungsi sebagai pengganti mentega atau margarin, memberikan berbagai manfaat yang membantu meningkatkan tekstur dan kelembutan produk akhir.
Berbeda dengan mentega, yang mengandung air dan lemak, shortening 100% terdiri dari lemak, sehingga lebih stabil dan lebih tahan lama. Kelebihan utama shortening terletak pada kemampuannya untuk membuat adonan lebih ringan dan mudah terurai saat dipanggang. Shortening juga tidak memiliki rasa dominan seperti mentega, sehingga sangat cocok untuk jenis kue tertentu yang membutuhkan kelembutan dan tekstur renyah tanpa mengubah cita rasa asli adonan. Shortening juga memiliki sifat yang membantu memisahkan partikel tepung dalam adonan, mencegah pembentukan gluten berlebih yang bisa membuat kue menjadi keras.
Baca juga: 12 Fungsi Gula untuk Baking Selain Sebagai Pemanis
Secara umum, shortening digunakan dalam berbagai resep, mulai dari kue kering, pie crust, pastry, hingga cookies, untuk memberikan kue dengan tekstur ringan, rapuh, dan mudah hancur. Sebagai bahan baku pembuatan kue, shortening memberikan stabilitas lebih baik di suhu tinggi, menjadikannya pilihan ideal dalam pembuatan kue yang memerlukan pemanggangan dalam waktu lama atau suhu tinggi. Meskipun demikian, jenis shortening yang digunakan, seperti shortening murni atau shortening campuran, bisa bervariasi tergantung pada kebutuhan resep dan tujuan pembuatan kue.
SShortening memberikan sejumlah manfaat yang signifikan dalam pembuatan kue, terutama dalam menciptakan tekstur yang diinginkan dan meningkatkan kualitas produk akhir. Berikut adalah beberapa manfaat utama shortening dalam pembuatan kue:
Penggunaan shortening dalam adonan memiliki cara kerjanya sendiri yang mendukung hasil akhir yang sempurna. Berikut adalah beberapa cara shortening bekerja dalam adonan:
Ada beberapa jenis shortening yang bisa digunakan dalam pembuatan kue, masing-masing dengan karakteristik yang sedikit berbeda. Berikut adalah beberapa jenis shortening yang biasa digunakan:
Baca juga: 7 Bahan Pengganti Mentega yang Lebih Sehat untuk Masakan Anda
Berikut adalah beberapa jenis kue yang sangat cocok untuk menggunakan shortening dalam pembuatan adonan:
Shortening adalah bahan lemak padat yang sangat penting dalam dunia pembuatan kue, terutama untuk menciptakan tekstur kue yang ringan, renyah, dan flaky. Dengan sifat fisiknya yang unik—di mana ia tidak meleleh dengan cepat—shortening memiliki kemampuan untuk memisahkan lapisan-lapisan adonan, menghasilkan produk akhir yang lebih rapuh dan mudah terurai. Penggunaannya dalam pembuatan pastry, pie crust, dan berbagai jenis kue lainnya memberikan kelembutan yang lebih lama bertahan, serta menjaga kelembapan kue untuk waktu yang lebih lama. Karena 100% terbuat dari lemak, shortening dapat membantu mengurangi pembentukan gluten berlebih, yang sering kali menyebabkan kue menjadi keras atau kenyal. Sebagai bahan yang stabil pada suhu tinggi, shortening juga cocok digunakan dalam pembuatan kue yang dipanggang pada suhu panas atau dalam waktu lama, memastikan bahwa produk akhir tetap sempurna.
Shortening tidak hanya memberikan manfaat tekstur, tetapi juga fleksibilitas dalam berbagai resep. Tidak seperti mentega yang dapat menambah rasa tertentu pada adonan, shortening memberikan kelembutan tanpa mempengaruhi cita rasa adonan, memungkinkan bahan lainnya seperti gula, tepung, dan bahan pengembang untuk lebih menonjol. Manfaat lainnya termasuk umur simpan yang lebih lama dan kemampuannya untuk menjaga kestabilan adonan sepanjang proses pemanggangan. Penggunaan shortening yang tepat dalam resep kue sangat penting untuk mencapai hasil yang diinginkan, terutama bagi mereka yang ingin menciptakan kue dengan tekstur sempurna dan daya tahan yang optimal. Dengan semua keunggulannya, shortening adalah salah satu bahan baku yang tak tergantikan dalam industri kue dan pastry, menjadikannya pilihan ideal untuk berbagai jenis kreasi kuliner yang memerlukan kelembutan, renyah, dan flaky.
Muhammad Ermanja
Muhammad Ermanja is an esteemed expert in the field of food ingredients and a highly skilled content writer at Global Solusi Ingrredia. With his extensive knowledge and experience, he brings a wealth of expertise to the table, making him an invaluable asset to the company.